Ini Alasan Wanita Lebih Rentan Alami Depresi Ketimbang Pria

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Ilustrasi Depresi
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan pengidapnya mengalami kesedihan yang sangat mendalam. Kondisi ini umum ditandai dengan hilangnya minat pada hal-hal yang disukai, merasa putus harapan, dan tidak berharga. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, bukan hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak.

Hanya saja, wanita berisiko dua kali lebih besar mengalami depresi dibandingkan dengan pria di sepanjang hidup mereka. Oleh karena itu, depresi menjadi salah satu gangguan kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Lantas mengapa wanita lebih rentan mengalami depresi dibandingkan pria? Melansir laman halodoc, berikut ulasannya.

Masa pubertas

Saat memasuki usia pubertas, wanita akan mengalami perubahan hormon yang berisiko menyebabkan depresi. Wanita juga mengalami siklus menstruasi yang memicu munculnya gejala premenstruasi, seperti perubahan suasana hati. Tak hanya itu, memasuki masa pubertas ini berkaitan erat dengan pengalaman lainnya yang berpotensi memicu depresi, seperti:

  • Perubahan terkait kondisi fisik yang membuat mereka kurang percaya diri
  • Munculnya isu seksualitas
  • Permasalahan dengan lingkungan, sosial, kerabat, hingga keluarga
  • Tekanan pada lingkungan
  • Pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal

Kehamilan

Saat menjalani masa kehamilan, wanita akan mengalami perubahan hormon yang drastis. Ini dapat meningkatkan risiko gangguan suasana hati, stres, hingga depresi. Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko depresi pada ibu hamil, seperti:

  • Kondisi kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan
  • Kurangnya dukungan keluarga
  • Kurang persiapan mental, fisik, dan ekonomi
  • Kehamilan yang tidak diinginkan
  • Tekanan pekerjaan
  • Keguguran

Persalinan

Berasgam perasaan dirasakan oleh ibu usai melalui proses persalinan. Mulai dari bahagia, cemas, hingga kelelahan. Kondisi ini umumnya dikenal sebagai baby blues syndrome. Jika kondisi ini tidak diatasi dengan baik, baby blues syndrome bisa berubah menjadi postpartum depression syndrome yang menyebabkan si ibu mengalami perasaan sedih yang mendalam, ketakutan, hingga cemas. Gejala postpartum depression seperti:

  • Lebih sering menangis
  • Merasa tidak mampu menjadi orang tua yang baik
  • Mengalami gangguan cemas yang cukup parah
  • Berpikir untuk menyakiti bayi
  • Gangguan tidur
  • Marah pada kondisi yang terjadi

Perbedaan kehidupan sosial

Dalam lingkungan bersosialisasi, wanita lebih sensitif dan menggunakan perasaan dalam menghadapi banyak persoalan. Wanita juga akan lebih peka terhadap pendapat orang lain. Selain itu, wanita juga memiliki peran sosial yang cukup banyak. Apalagi jika ia seorang ibu rumah tangga dan pekerja. Inilah yang memicu wanita lebih berisiko mengalami depresi dibandingkan pria.

Populer video

Berita lainnya