Baskara Putra, atau dikenal sebagai Hindia, vokalis Feast dan Lomba Sihir, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. Kritik ini disampaikan lewat platform X sejak Selasa (17/12/2024), menyoroti dampak kebijakan yang dinilai membebani masyarakat. “12 persen ini gede loh,” tulis Baskara pada unggahannya. Menurutnya, kenaikan pajak ini terlalu tinggi dan dapat menekan daya beli rakyat kecil.
Pada Kamis (19/12/2024), Hindia kembali mengkritik kebijakan ini dengan nada lebih tajam. Ia menyindir pemerintah yang, menurutnya, menggunakan pajak untuk program tidak relevan. “Pajak naik untuk bagi-bagi susu gratis dan beli peluru (buat nembak penerima susu gratis),” tulisnya.
Keberanian Baskara menyuarakan kritik keras membuat para penggemarnya khawatir. Banyak yang meminta Hindia berhati-hati agar tidak menghadapi masalah hukum. “Bas, gue belum sempet nonton konser lo. Jangan ditangkep dulu please,” tulis pemilik akun @ijalnangor. Netizen lain, seperti @kenekadit_, berharap Baskara tidak terlalu vokal demi keberlangsungan band Hindia, Feast, dan Lomba Sihir.
Namun, ada juga warganet yang mendukung kritik Hindia. Mereka mengingatkan kebijakan lain, seperti rencana kenaikan iuran BPJS, yang berpotensi menambah beban rakyat kecil. “Penerima susu gratis udah ditembak, terus nggak bisa berobat karena nggak bisa bayar BPJS,” tulis akun @twntyfourth.
Beberapa komentar dari netizen lain mengarah pada pemanfaatan dana pajak yang dirasa tidak masuk akal. Akun @AndykYoi, misalnya, menyindir kenaikan pajak digunakan untuk membayar gaji artis terkenal. “Buat bayar gaji dan tunjangan Raffi Ahmad cs, sama subsidi buat RANS Entertainment,” tulisnya.
Kritik Baskara Putra terhadap kenaikan pajak mencerminkan keresahan banyak pihak. Di tengah respons beragam dari warganet, suara vokalnya menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk lebih mempertimbangkan dampak kebijakan terhadap rakyat kecil.