Air sejernih Kristal, pantai dengan pasir putih nan lembut, langit biru yang luas.
Alamnya yang mengagumkan, membuat Maldives menjadi salah satu “vacation destination” bagi seluruh warga dunia dan bagi Sebagian orang sangat mendambakan untuk berkesempatan mengunjungi Maldives. Segalanya tentang Maldives terlihat begitu indah. Siapa sangka pulau kecil yang menjadi salah satu surganya para wisatawan ini merupakan negara Muslim. Benar, Maldives adalah sebuah negara Muslim dan kamu tidak salah. Maladewa, ejaan Melayu ini disematkan untuknya, pulau koral di selatan-barat daya India. Sedangkan ejaan yang lebih universal adalah Maldives, dan sebagai nama resmi Republic of Maldives.
Bagaimanapun juga Maldives bangga memiliki warga yang 100% islam bahkan Maldives adalah satu-satunya negara yang mengharuskan warganya untuk menjadi Muslim. Yang artinya tanpa menjadi Muslim seseorang tidak akan bisa menjadi warga negara Maldives. Kebanyakan
Maldivians sangat toleran kepada pemeluk agama lain, maka dari itu ada sekitar 0,8 % orang yang tinggal di Maldives beragama Kristen, hindu dan Budha. Kelompok minoritas tersebut adalah turis, migran dan para pekerja dari luar pulau. Konstitusi Maldives mengharuskan agama islam sebagai syarat wajib untuk menjadi warga negara Republic of Maldives. Kok bisa? Penasaran nggak sih sejarahnya gimana? Dimulai dari seorang Dai asal Maroko Bernama Abu Barakat yang mengakhiri perjalanan dakwahnya di salah satu pulau yang ada di Maldives. Saat itu Abu Barakat berhasil memenangkan hati rakyat Maldives dengan mematahkan kepercayaan mereka tentang “iblis lautan” yang meminta persembahan seorang gadis. Ketika itu, Sultan Maldives masuk islam di hadapan Abu Barakat yang kemudian disusul oleh penduduknya yang beragama Budha. Sultan kemudian membangun masjid dan madrasah untuk memfasilitasi ibadah penduduk-penduduknya. Keren sekali bukan!