Haji Tidak Hanya Satu Jenis? Ini Langkah-langkah Beserta Penjelasannya

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
pic by: Aji Prasetyo

Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang merupakan perjalanan spiritual dan ibadah yang dilakukan oleh umat Islam setidaknya sekali seumur hidup jika memenuhi syarat-syaratnya. Ibadah haji melibatkan perjalanan ke kota suci Makkah di Arab Saudi, di mana jamaah melakukan serangkaian ritual seperti wuquf di Padang Arafah, melempar jumrah, dan tawaf mengelilingi Ka’bah. Selain memperdalam hubungan dengan Allah, haji juga memperkuat rasa persaudaraan umat Islam serta mengingatkan akan kesetaraan dan ketundukan manusia di hadapan Sang Pencipta.

Berikut adalah urutan langkah-langkah berhaji berdasarkan tahapan yang Anda berikan:

  1. Niat: Seorang muslim harus memiliki niat yang tulus dan jelas untuk menjalankan ibadah haji. Niat ini harus dimiliki sejak seseorang memasuki keadaan ihram di miqat.
  2. Berihram: Berihram adalah memasuki keadaan ihram dengan mengucapkan niat dan melaksanakan perintah-perintah yang telah ditentukan, seperti memakai pakaian ihram dan menjauhi hal-hal yang dilarang selama dalam keadaan ihram.
  3. Wukuf di Arafah: Jamaah melakukan wuquf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Wuquf di Arafah merupakan rukun haji yang paling penting.
  4. Mabit (menginap) di Muzdalifah: Setelah wuquf di Arafah, jamaah menuju Muzdalifah untuk menginap setelah matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah.
  5. Menginap di Mina: Setelah menghabiskan malam di Muzdalifah, jamaah kembali ke Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah untuk menginap dan melaksanakan ritual melempar jumrah.
  6. Melontar Jumrah Aqabah: Melempar jumrah adalah melempar batu ke tiga tiang lempar di Mina sebagai simbolisasi penolakan terhadap setan. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melempar jumrah pertama, yaitu jumrah Aqabah, salah satu dari tiga tiang.
  7. Tahallul: Setelah melempar jumrah pertama, jamaah dapat melakukan tahallul dengan memotong atau mencukur rambut sebagai tanda berakhirnya ibadah haji.
  8. Melontar 3 Jumrah: Pada hari tasyriq (11,12,13 Dzulhijah), jamaah melontar jumrah ke tiga tiang, yaitu Ula, Wustha & Aqabah. Jumrah al-Ula merupakan simbolisasi melempar setan yang mendatangani Nabi Ibrahim saat mencoba menggagalkan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Jumrah al-Wusta adalah tiang kedua yang dilontarkan oleh jamaah. Ini dilakukan pada hari kedua hari Tasyrik, yaitu tanggal 12 Dzulhijjah. Jumrah al-Aqabah adalah tiang ketiga yang dilontarkan oleh jamaah. Ini dilakukan pada hari ketiga hari Tasyrik, yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Lontaran ini merupakan yang terakhir dan dianggap sebagai lontaran yang paling penting.
  9. Tawaf Ifadhah: Tawaf Ifadhah adalah tawaf yang dilakukan setelah menjalankan wuquf di Arafah dan menginap di Muzdalifah. Setelah itu, jamaah kembali ke Makkah untuk melaksanakan Tawaf Ifadhah. Tawaf ini merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan. Tawaf Ifadhah juga disebut Tawaf Haji karena merupakan bagian dari pelaksanaan ibadah haji yang utama.
  10. Sa’i: Setelah tawaf ifadah, jamaah melakukan sa’i. Sa’i merupakan kegiatan berjalan antara dua bukit, yaitu bukit Safa dan Marwah, sebanyak tujuh kali, disertai lari-lari kecil di antaranya.. Ritual ini mengenang perjuangan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang berlari-lari mencari air untuk putranya, Ismail, di daerah tersebut.
  11. Tahallul Sani: Jika seseorang belum melakukan tahallul di Mina setelah melempar jumrah pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka mereka harus melakukan tahallul sani setelah kembali ke Mina dan melempar jumrah pada tanggal 11 atau 12 Dzulhijjah.

Ibadah haji terdiri dari tiga jenis: tamattu’, qiran, dan ifrad.

  1. Tamattu’: Ini adalah jenis haji di mana seseorang melakukan umrah terlebih dahulu pada bulan haji, kemudian melepas ihram setelah umrah. Setelah itu, pada tanggal 8 Dzulhijjah, mereka berihram kembali untuk melaksanakan haji.
  2. Qiran: Pada jenis haji ini, seseorang melakukan umrah dan haji dengan satu niat dan satu ihram. Ini berarti mereka tidak melepas ihram setelah umrah, melainkan terus menjalankan ibadah haji.
  3. Ifrad: Jenis ini melibatkan pelaksanaan haji saja, tanpa umrah terlebih dahulu. Seseorang berihram khusus untuk haji pada waktu yang telah ditentukan.

Perbedaan utama antara ketiganya adalah dalam urutan dan kombinasi umrah dan haji, serta apakah ihram dilepas setelah umrah atau tidak.

Tahapan-tahapan haji melibatkan proses dari berihram, melakukan tawaf, sa’i, melempar jumrah, dan akhirnya berakhir dengan melepas ihram setelah selesai semua rukun haji. Setiap tahap memiliki aturan dan tata cara yang harus diikuti sesuai dengan jenis ibadah haji yang dipilih.

Populer video

Berita lainnya