Media Relation pada Era Digital: Press Conference ala VINDES

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
sumber foto: https://www.youtube.com/watch?v=61_F1nRc0TM

Ada sebuah program di VINDES, judulnya Iqbaal. Menariknya, VINDES yang secara kasat mata kita tahu adalah sebuah perusahaan media, membuat konferensi pers khusus untuk menginformasikan tentang program barunya ini.

Jika sebelumnya sebuah konferensi pers sering kali terkesan serius, urgent, dibuat oleh sebuah instansi, organisasi atau perusahaan yang membutuhkan bantuan publisitas dari rekan media. Siaran pers tersebut akan ditayangkan secara langsung dan biasanya memotong durasi tayang program acara kesukaan kita di televisi (sebagian orang pasti pernah ngerasain ini hehe).

Kali ini VINDES menyuguhkan hal baru: “Sebuah perusahaan media mengundang rekan media yang lain, bikin konferensi pers untuk menginformasikan program barunya di youtube yang bisa ditonton kapan saja setelah mereka mengakhiri siaran langsungnya.” Dan ini jadi fenomena menarik juga dalam kaitannya dengan konsep Media Relation di era digital ini.

Konferensi pers program Iqbaal ini melibatkan beberapa media dan fanbase dari Iqbaal yang bergabung di sebuah online room meeting menggunakan zoom. Isi dari konferensi pers ini, totally ngobrolin tentang program Iqbaal, mulai dari brainstorm idenya, pengerjaan konsep, siapa aja yang bertindak untuk menuangkan pikiran, kapan tayangnya dan pandangan personal dari para aktor yang terlibat di program ini terhadap topik-topik yang akan diangkat di setiap episodenya.

Konferensi pers yang berdurasi 1 jam dan dibawakan dengan sangat santai itu pun, bukan berarti berhenti hingga siaran itu saja. Pemberitaan tentang program baru VINDES ini kemudian muncul di berbagai media online. Dengan menggunakan kata kunci “progam baru vindes iqbaal”, muncul sederet pemberitaan tentang program Iqbaal ini. Probabilitas untuk program ini dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat pun semakin tinggi.

Program Iqbaal ini tayang pertama kali pada 17 Mei 2023 dan selama 10 hari penayangannya program ini sudah ditonton sebanyak 1,7 juta kali dan meraih komentar sebanyak 3.620 komentar. Angka yang cukup besar untuk sebuah program baru di youtube. Hal ini juga tentu sebagai hasil dari bagaimana tim VINDES mengkonsepkan publikasi program ini dengan konferensi pers, dan memaksimalkan promosi acara ini melalui akun-akun resmi media sosial VINDES.

So, mari kita membahas tentang fenomena yang disuguhkan VINDES ini dan hubungannya dengan konsep media relation di era digital. Konsep media relation atau hubungan dengan media adalah sebuah konsep yang lumrahnya dipraktikkan oleh praktisi public relation dari sebuah instansi atau perusahaan untuk menjalin pengertian dan hubungan yang baik dengan media-media dalam rangka mencapai publikasi organisasi yang maksimal dan seimbang.

Pada awal kemunculannya, aktivitas media relation ini dikaitkan dengan praktik public relation secara lebih modern yang mengawali publikasi media relation tentang “Declaration of Principles” pada tahun 1906 ketika Ivy Leadbetter Lee mengirimkan siaran pers pertamanya ke media (Arqoub & Dwikat, 2023). Selanjutnya, praktik media relation banyak digunakan oleh beberapa organisasi dalam kampanye propaganda selama dua perang dunia.

Aktivitas dari media relation pun memiliki berbagai macam bentuk dan menyesuaikan dari masa ke masa. Konferensi Pers menjadi salah satu bentuk aktivitas media relation yang terlihat dan banyak dilakukan oleh organisasi-organisasi di seluruh dunia.

Sebelum saat sekarang, di mana era digital semakin melekat dengan kehidupan masyarakat di beberapa lapisan, kita akan sering menjumpai siaran langsung konferensi pers di televisi pada jam yang tidak kita duga. Pada era 2000an, saat televisi menjadi media masa utama yang menjadi sumber informasi utama masyarakat dan khususnya masyarakat Indonesia, tidak semua organisasi akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan konferensi pers secara langsung di televisi. Tentu pihak media tersebut akan mempertimbangkan urgensi dari isi siaran pers yang akan disampaikan. Maka dari itu, kebanyakan siaran pers berisi informasi yang bersifat urgent dan akan berdampak pada lapisan masyarakat secara luas. Tidak jarang bahwa dahulu kita akan menemui siaran pers yang berkaitan dengan dunia ekonomi, politik, bencana alam, dan jika itu berkaitan dengan dunia hiburan, maka kita akan menemukan siaran pers berita perceraian dari public figur.

Sudah mulai melihat sisi menarik dari aktivitas konferensi pers yang di lakukan oleh tim VINDES belakangan ini?

Yes, ada beberapa hal yang kita sadari tentang aktivitas media relation yang dilakukan oleh tim VINDES ini:

  1. Secara kasat mata VINDES adalah perusahaan media yang melakukan aktivitas hubungan dengan media lainnya. Mereka menggunakan kanal youtube untuk melahirkan program menarik dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat secara lebih luas. Mereka mengundang rekan media lain untuk meliput konferensi pers program baru mereka, yang kemudian bisa kita tangkap di sini adalah mereka pun melakukan aktivitas media relation ini bukan tanpa direncanakan.
  2. VINDES bergantung pada kanal youtube untuk menyiarkan program-program mereka, memanfaatkan media sosial yang semuanya adalah official account dan centang biru, membangun website perusahaan mereka. Dengan semua kanal tersebut, rasanya tidak sulit jika mereka ingin mendapatkan awareness untuk setiap program atau karya baru yang ingin mereka sajikan untuk publik dengan menggunakan semua kanal yang mereka punya saat ini. Tapi mereka tetap melakukan konferensi pers, mengundang rekan media lain dan pemberitaan pun muncul tentang program baru mereka ini di beberapa media online.
  3. Tentang urgensi isi dari konferensi pers. Menariknya, Program baru VINDES bertajuk Iqbaal ini adalah bukan program politik, ekonomi atau hal lain yang seserius itu. Sebelumnya, VINDES pun aktif melakukan konferensi pers untuk event-event besar mereka seperti Tepok Bulu dan Tiba-Tiba Tenis. Tapi untuk program Iqbaal (yang merupakan program reguler dan tayang 1 bulan sekali), ini adalah pertama kalinya VINDES melakukan konferensi pers untuk program acara mereka.
  4. Konferensi Pers yang dilakukan secara online, mengundang rekan media dalam sebuah ruang rapat online menggunakan kanal zoom dan disiarakan secara langsung melalui kanal youtube mereka. Setelah siaran langsungnya selesai, siapapun masih dapat mengakses siaran pers tersebut kapanpun. Karena itu juga, saya dapat menulis di sini dan menyadari bagaimana praktik media relation ini dilakukan oleh tim VINDES.

Tentunya VINDES sendiri memiliki pertimbangan untuk melakukan konferensi pers program Iqbaal ini. Setidaknya dari apa yang terlihat, ini adalah langkah yang menarik, bagaimana tim VINDES berusaha untuk memiliki hubungan baik dan maksimal kepada media. Mereka melakukan praktik media relation ini di tengah kondisi yang sebenarnya mereka sudah mendapatkan perhatian yang sangat kuat dari berbagai lapisan masyarakat dan mereka pun memiliki source yang powerfull. Rasanya mereka akan sangat cukup hanya dengan memanfaatkan media sosial yang dimiliki untuk mempublikasikan sebuah program acara, tapi ternyata konferensi pers ini masuk dalam pilihan tim ini.

Populer video

Berita lainnya