Ini Bahayanya Langsung Tidur Setelah Sahur Bagi Kesehatan

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Tips Menjaga Tempat Tidur tetap Nyaman dan Sehat
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Sahur adalah aktivitas makan yang rutin dilakukan pada waktu subuh sebelum berpuasa. Makanan yang tepat dan seimbang saat sahur akan memberikan nutrisi yang cukup untuk tubuh selama berpuasa.

Namun tidak dipungkiri, rasa kantuk terkadang membuat seseorang tidak bersemangat untuk santap sahur. Bahkan, tak sedikit yang memilih langsung tidur, setelah makan sahur. Padahal, hal itu membahayakan kesehatan. Melansir laman halodoc, berikut beberapa bahaya langsung tidur setelah sahur bagi kesehatan.

GERD atau refluks asam lambung

Ketika selesai makan sahur langsung tidur, jumlah asam lambung yang diproduksi terlalu banyak dan terjadi terus menerus, masalah asam lambung naik (heartburn) bisa berlanjut menjadi GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau refluks asam lambung.

Penyakit asam lambung

Bagi Anda yang memiliki penyakit maag, terlebih saat puasa, ada baiknya menghindari kebiasaan tidur setelah sahur. Tidur setelah makan membuat sistem pencernaan sulit mencerna makanan yang masuk. Hal ini akan menimbulkan masalah pada sistem pencernaan, salah satunya asam lambung yang meningkat.

Jika makanan tidak tercerna dengan baik, otomatis lambung akan meningkatkan produksi asam lambung untuk mempercepat prosesnya. Saat tertidur, gaya gravitasi mengendurkan katup lambung sehingga menyebabkan asam lambung di lambung mengalir kembali ke atas ke kerongkongan.

Asam lambung dapat mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menimbulkan luka pada kerongkongan. Hal ini dapat menyebabkan sakit maag, mulas, dan rasa panas di dada hingga tenggorokan.

Penumpukan lemak

Sebuah penelitian melaporkan bahwa kebiasaan tidur langsung setelah sahur oleh orang keturunan keluarga yang obesitas dapat meningkatkan risiko kegemukan (obesitas) hingga dua kali lipat.

Hal ini dikarenakan makanan yang masuk ke lambung tidak langsung dicerna oleh lambung saat kamu sedang tidur. Kalori dari makanan tersebut justru akan disimpan dalam bentuk lemak. Apalagi jika makanan sahur mengandung tinggi karbohidrat, lemak, dan serba digoreng.

Diare atau Sembelit

Normalnya, dua jam setelah makanan dicerna perut akan kosong. Sisa makanan akan berpindah ke usus untuk dipadatkan menjadi feses. Namun, tidur setelah makan akan memperlambat proses pencernaan sehingga makanan akan “terdiam” terlalu lama di perut.

Makanan yang menumpuk di perut yang tidak tercerna bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit, tergantung makanan apa yang masuk ke perut kita.

Stroke

Tidur setelah makan mempersulit sistem pencernaan kamu untuk mencerna makanan. Artinya perut membutuhkan lebih banyak asupan darah untuk memperlancar kerjanya.

Padahal, otak juga tetap membutuhkan asupan darah yang stabil meski kita sedang tidur. Pasokan darah yang terkonsentrasi ke perut ini membuat otak kekurangan oksigen. Dalam jangka panjang, jika kebiasaan ini terus berlanjut, otak bisa mengalami stroke.

Populer video

Berita lainnya