Kenali Hoarding Disorder dan Cara Mengatasinya

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Hoarding Disorder
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Orang hoarding disorder memiliki keterikatan berlebih terhadap barang-barang atau benda. Mereka akan merasa sangat tertekan jika membuang barang-barang yang sudah tidak terpakai. Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang hidup di lingkungan yang tidak sehat, kotor, dan berantakan.

Keluarga atau kerabat dari orang dengan hoarding disorder mungkin merasa frustrasi dan kewalahan. Alih-alih pergi meninggalkan mereka yang mengalami hoarding disorder, melansir laman klikdokter, coba lakukan beberapa hal ini.

Memahami Hoarding Disorder dan Tidak Melakukan Self Diagnose

Jika Anda mencurigai adanya tanda-tanda hoarding disorder pada teman, jangan buru-buru ambil tindakan. Sebaiknya memahami dulu apa itu hoarding disorder dan bagaimana sudut pandang dari teman yang suka menimbun barang.

Karena ini suatu gangguan, maka tidak bisa menerapkan prinsip berpikir atau logika kita dengan mereka yang mengalami hoarding disorder. Kemudian jangan self diagnose atau asal mendiagnosis teman, arahkan dan dukung dia untuk mendapatkan bantuan profesional.

Bersikap Empati dan Menjadi Pendengar yang Baik

Jangan menyudutkan omongan atau pendapat atau apa yang sedang mereka rasakan. Sebaliknya, berusahalah memahami sudut pandang mereka. Dengan berempati dan mencoba mendengarkan, respons yang kita tunjukkan bisa lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi teman tersebut.

Selain itu, mendengarkan juga membuat keterbukaan dan kepercayaan bisa tumbuh. Di sinilah gerbang untuk mengarahkan mereka mendapatkan bantuan profesional bisa terbuka.

Jangan Tawarkan Mereka untuk Pindah Tempat

Mungkin Anda ingin sekali menganjurkan teman untuk pindah rumah atau kamar karena tidak tahan melihat barang-barang yang menumpuk. Namun itu hanya dapat membantu orang dengan hoarding disorder sementara waktu.

Pasalnya, menganjurkan pindah tempat tidak akan menyelesaikan akar masalah atau penyebab dasar dari hoarding disorder. Besar kemungkinan orang dengan gangguan ini dapat menumpuk atau menyimpan lebih banyak barang di tempat yang baru.

Jangan Membersihkan Barang Mereka

Sebagian dari Anda mungkin ingin membantu membersihkan dan membuang barang-barang yang mereka timbun. Akan tetapi, sebaiknya urungkan niat tersebut. Sebaiknya, Anda mengajak mereka untuk membersihkan barang-barang yang menumpuk secara bersama.

Karena jika hanya Anda yang melakukan bersih-bersih rumah, maka ia akan semakin tidak termotivasi untuk membuang atau menyortir barang-barang yang menumpuk.

Ajak Teman Mengelola Stres Mereka

Hoarding disorder dapat dipicu oleh stres, kecemasan, dan ketegangan. Oleh karena itu, semakin stres dan cemas, semakin besar kemungkinan orang dengan hoarding disorder untuk kembali ke perilaku negatif seperti menimbun barang.

Cobalah ajak mereka meluangkan waktu untuk menghilangkan stres dan mendapatkan kembali ketenangan batin. Hal yang bisa dilakukan, antara lain berolahraga secara teratur, melakukan meditasi, atau teknik relaksasi lainnya.

Atur Ekspektasi Anda terhadap Mereka

Meski dapat disembuhkan, namun hoarding disorder cenderung terjadi secara bertahap dan memiliki kemungkinan kambuh. Setting ekspektasi yang realistis bahwa tidak mudah bagi mereka untuk bisa mengurangi kebiasaan itu atau bersedia membuang barang-barang itu.

Harapan yang tidak realistis dapat memicu stres dan konflik di antara Anda dan orang dengan hoarding disorder. Alih-alih menargetkan mereka tidak kembali melakukan pola perilaku yang lama, sebaiknya buatlah diri Anda menjadi teman yang menerima mereka apa adanya.

Meminta Bantuan Profesional

Saat orang dengan hoarding disorder sudah menyadari kondisinya, tidak ada salahnya mengajak mereka berkonsultasi dengan psikolog. Karena perilaku ini dapat kembali terjadi, maka bekerja sama dengan terapis bisa sangat membantu.

Populer video

Berita lainnya