Celebrithink.com – Dukungan terhadap gagasan Museum Kartun Indonesia terus mengalir dari berbagai kalangan. Setelah mendapat sambutan dari akademisi, budayawan, dan Pemerintah Kota Semarang, kini giliran Senator asal Jawa Tengah, Dr. H. Abdul Kholik, S.H., M.Si., yang menyatakan dukungannya terhadap inisiatif tersebut.
Dukungan itu disampaikan saat audiensi dengan Presidium Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) yang dipimpin oleh Abdullah Ibnu Thalhah pada Senin (6/10/2025) di Kantor DPD RI Jawa Tengah, Semarang.
Audiensi ini sekaligus menjadi langkah awal menuju pelaksanaan FGD dan Musyawarah Besar (Mubes) Pakarti, yang akan digelar pada 18–19 Oktober 2025 di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang. Acara ini juga akan diramaikan dengan pameran internasional Semarang Cartoonfest.
Abdul Kholik menilai pendirian museum ini penting sebagai upaya melestarikan sejarah dan kebudayaan bangsa lewat media yang populer dan dekat dengan masyarakat. “Kartun bukan sekadar hiburan visual, tapi juga refleksi sosial dan budaya bangsa. Museum Kartun Indonesia bisa jadi ruang edukatif yang menumbuhkan kesadaran kritis, terutama bagi generasi muda. Saya sangat mendukung inisiatif ini karena memiliki nilai strategis bagi kebudayaan nasional,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran museum ini juga akan memperkuat posisi Indonesia di peta seni visual dunia. “Tradisi kartun kita sudah hidup sejak masa perjuangan kemerdekaan sampai era digital. Semoga kolaborasi dengan para kartunis terus berlanjut untuk memperkuat literasi visual generasi muda,” tambahnya.
Dukungan juga datang dari Eris Yunianto, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Provinsi Jawa Tengah. Ia menilai Museum Kartun Indonesia relevan dengan penguatan ekosistem kebudayaan daerah. “Kartun adalah ekspresi kebudayaan kontemporer yang hidup di masyarakat. Kami siap berkolaborasi dalam aspek kelembagaan dan jejaring budaya,” ujarnya.
Sementara itu, Presidium Pakarti Abdullah Ibnu Thalhah menjelaskan, museum ini akan menjadi ruang dokumentasi, edukasi visual, ekonomi kreatif, hingga diplomasi budaya. “Museum Kartun Indonesia akan menjadi pusat riset, arsip, dan pameran permanen bagi perkembangan kartun dan dunia kreatif nasional,” jelasnya.Kartunis senior Koesnan Hoesi menambahkan, museum ini akan menjadi rumah bersama bagi para kartunis dan pecinta budaya visual.
“Di sana, publik bisa belajar sejarah, menikmati karya, dan memahami nilai kritik sosial di balik setiap gambar dengan senyum,” katanya.
Dengan dukungan dari publik, pemerintah, dan seniman, gagasan Museum Kartun Indonesia kini memasuki tahap penyusunan naskah akademik serta pemetaan kerja sama lintas lembaga. Semarang pun semakin siap menjadi rumah besar bagi kartun Indonesia.