Jenazah dalang kondang, Ki Warseno Slenk, akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Kabupaten Klaten. Informasi ini disampaikan oleh Respati Ardi, saudara Ki Warseno sekaligus calon Wali Kota Solo. “Dimakamkan di makam keluarga besar di daerah Klaten,” ujar Respati saat ditemui di rumah duka di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (12/12/2024).
Respati menjelaskan bahwa hubungan keluarganya dengan Ki Warseno berasal dari jalur sang istri. Meski tergolong saudara jauh, hubungan mereka sangat dekat. “Pak Warseno pertama saya kenal sebagai tetangga, lalu anaknya menikah dengan adik ipar saya. Sejak itu kami dekat seperti keluarga sendiri,” jelas Respati.
Ki Warseno dikenal sebagai sosok bijaksana yang sering memberikan nasihat kepada Respati, termasuk dalam keputusan penting hidupnya. “Beliau menjadi pengganti almarhum ayah saya. Ketika saya menikah hingga saat ini, beliau selalu memberi nasihat,” tambahnya.
Respati mengenang pesan Ki Warseno yang terus diingat, yaitu agar selalu bermanfaat bagi orang lain dan tidak menyakiti hati siapapun. “Pesan beliau, kudu isoh manfaat kanggo uripe wong liyo dan ojo ngelarani atine wong,” ujarnya.
Ki Warseno sempat dirawat di rumah sakit sejak Sabtu (7/12). Saat itu, Respati langsung datang ke rumah sakit untuk memantau kondisi beliau. Penyakit utama yang diderita Ki Warseno adalah diabetes yang telah memerlukan insulin. Ki Warseno akhirnya meninggal dunia pada Kamis pagi, sekitar pukul 04.00 WIB.
Ki Warseno meninggalkan seorang istri, Asih Purwaningtyas, dua putra, Briyan Pandhit dan Amar Pradopo, serta seorang cucu perempuan bernama Hagia Ambika. Amar Pradopo menjadi satu-satunya putra yang melanjutkan seni dalang.
Dalang kelahiran Klaten pada 18 Juni 1965 ini telah mencatatkan perjalanan hidup yang menginspirasi banyak orang. Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi keluarga dan dunia seni tradisional.