Majelis Lidah Berduri, Suara Kritikal dan Satirik dari Jogja

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Pic by cherrypop.id

Majelis Lidah Berduri adalah band indie yang tak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan menggugah kesadaran. Di tengah gempuran musik pop mainstream, munculah sebuah oase segar dari Yogyakarta bernama Majelis Lidah Berduri (MLB). MLB adalah nama dari kolektif yang dulunya adalah Melancholic Bitch.

Band indie ini menjelma menjadi salah satu kekuatan musik alternatif yang berani menyuarakan kritik sosial dan politik melalui lirik-lirik tajam dan melodi yang catchy. Mereka membawa nuansa musik eklektik, memadukan rock, folk, dan jazz dengan sentuhan khas lokal.

Salah satu ciri khas MLB adalah lirik lagu mereka yang penuh sindiran dan kritik terhadap berbagai isu sosial dan politik. Mereka tak segan membahas isu-isu sensitif seperti korupsi, kesenjangan sosial, dan kebebasan berekspresi. Keberanian MLB dalam menyuarakan kritik ini tak jarang menuai kontroversi. Namun, mereka tetap teguh pada prinsipnya, menggunakan musik sebagai alat untuk mendorong perubahan dan refleksi diri.

Di luar kritik sosial, MLB juga menghadirkan lagu-lagu dengan tema yang lebih ringan dan personal. Musik MLB tak hanya digemari di Jogja, tetapi juga di berbagai penjuru Indonesia. Mereka telah tampil di berbagai festival musik bergengsi, seperti Synchronize Fest, Hammersonic, dan Soundrenaline.

Majelis Lidah Berduri adalah bukti bahwa musik indie di Indonesia masih memiliki ruang untuk berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan musik yang cerdas dan berani, mereka mengajak pendengar untuk berpikir kritis dan berani menyuarakan pendapatnya. Album mereka, “Majelis Lidah Berduri” (2014), meraih penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) untuk kategori “Album Rock Alternatif Terbaik”.

Populer video

Berita lainnya