Kondisi yang Membuat Badan Kurus Walalupun Banyak Makan

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Badan Kurus
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Sebagian kalian mungkin merasa iri melihat seseorang yang hobi makan, tapi tetap kurus. Nah, ini menandakan mereka mempunyai metabolisme yang cepat. Namun, ada pula kondisi medis tertentu yang membuat berat badan tidak juga bertambah walau sudah banyak makan.

Orang yang banyak makan tapi tetap kurus mungkin memiliki pola makan, kebiasaan, atau kondisi medis tertentu yang memengaruhi berat badannya. Melansir laman helloSEHAT, berikut ini beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya.

Salah memilih makanan

Prinsip utama dalam menambah berat badan adalah menambah asupan energi (kalori) yang masuk ke tubuh. Coba perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Bisa saja jumlah kalorinya tidak cukup untuk menambah berat badan.

Untuk menambah berat badan dengan cara yang sehat, pilihlah makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, serta lemak menyehatkan. Hindari makanan tinggi kalori yang miskin zat gizi, seperti junk food dan makanan instan.

Porsi dan waktu makan tidak teratur

Porsi makan yang kurang dan kebiasaan makan tidak teratur berpengaruh pada berat badan. Bahkan, ini merupakan salah satu alasan utama mengapa banyak orang sudah makan cukup banyak, tapi badannya tetap kurus. Usahakan untuk makan dengan porsi gizi yang seimbang pada jam yang teratur.

Olahraga secara berlebihan

Olahraga dapat membakar kalori yang Anda dari yang dimakan. Pada taraf wajar, olahraga akan menyeimbangkan kalori yang masuk. Tetapi, rutinitas olahraga yang berlebihan justru bisa menghabiskan cadangan kalori dalam tubuh.

Apabila jumlah kalori yang terbakar lebih banyak dari kalori yang didapatkan dari makanan, hal ini malah dapat menurunkan berat badan. Bila Anda sudah banyak makan tapi tetap kurus, olahraga berlebihan bisa jadi penyebabnya.

Stres

Ada orang-orang yang banyak makan, tapi badannya kurus dengan perut buncit. Salah satu penyebabnya yakni tingginya level hormon kortisol dalam darah. Kortisol merupakan hormon yang dilepaskan kelenjar adrenal saat tubuh mengalami stres.

Kortisol memengaruhi kadar gula darah, metabolisme, serta mekanisme lain pada tubuh yang membuat Anda waspada terhadap ancaman. Hormon ini juga mendorong pematangan sel lemak jahat yang memicu penumpukan lemak perut.

Malnutrisi

Beberapa orang yang banyak makan tapi tetap kurus mungkin mengalami malnutrisi. Ini merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kekurangan suatu zat gizi. Jenis zat gizi yang kurang mungkin berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, atau mineral.

Gangguan pada kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang penting dalam metabolisme dan pengaturan berat badan. Fungsi ini bisa terganggu bila Anda mengalami masalah kelenjar tiroid, khususnya pada kelenjar tiroid yang terlalu aktif alias hipertiroidisme.

Hipertiroidisme menyebabkan produksi hormon tiroid secara berlebihan sehingga laju metabolisme tubuh menjadi terganggu. Dampak yang paling terlihat yakni penderita hipertiroidisme mungkin sudah makan cukup banyak, tapi badannya tetap kurus.

Depresi

Gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan juga bisa membuat badan susah gemuk. Ketika mengalami depresi, tubuh akan mengalami banyak perubahan. Misalnya, terjadi perubahan hormon yang membuat Anda tidak nafsu makan. Laju metabolisme mungkin juga berubah sehingga berat badan Anda tidak kunjung naik.

Penyakit kronis

Pada beberapa kasus, orang yang makan banyak tapi tetap kurus mungkin mengidap suatu penyakit kronis. Di bawah ini beberapa gangguan kesehatan yang mungkin menjadi penyebabnya.

  • Tumor atau kanker.
  • Kesulitan menelan (disfagia).
  • Penyakit diabetes melitus.
  • Penyakit hati, jantung, ginjal, atau paru-paru.
  • Kondisi peradangan jangka panjang, seperti rheumatoid arthritis atau lupus.
  • Masalah pada gigi dan mulut.
  • Gangguan pencernaan, seperti tukak lambung, penyakit celiac, dan radang usus.
  • Infeksi virus, bakteri, atau parasit, seperti HIV dan AIDS, tuberkulosis, dan diare.
  • Demensia sehingga penderita sulit menyampaikan kebutuhan makanannya.

Populer video

Berita lainnya