Kamu pasti pernah dengar istilah “workaholic”, kan? Nah, itu sebenernya mengacu pada seseorang yang kecanduan kerja. Jadi, buat workaholic, kerja itu jadi prioritas utama dalam hidupnya. Mereka bisa sampai rela ngabisin waktu dan tenaga lebih buat kerja, bahkan melebihi batas yang sehat.
Buat sebagian orang, kerja memang penting. Tapi buat workaholic, kerja jadi segalanya. Mereka bisa ngabisin waktu yang seharusnya buat istirahat atau bersama keluarga buat kerja terus. Bahkan, pas liburan atau cuti, mereka tetep sibuk mikirin kerjaan.
Salah satu tanda-tanda seseorang adalah workaholic adalah obsesi mereka terhadap pekerjaan. Mereka bisa sampe ngerasa nggak tenang kalo nggak kerja atau mikirin kerjaan. Bahkan, kadang-kadang mereka nggak bisa tidur atau nggak bisa fokus buat ngelakuin aktivitas lain karena mikirin kerja.
Sebenernya, kerja keras itu bagus, tapi kalo sampe ngelanggar batas kesehatan dan kebahagiaanmu, itu nggak sehat. Kalo kamu merasa terlalu terpaku pada pekerjaanmu sampe ngabaikan kebutuhanmu sendiri, itu bisa jadi tanda bahwa kamu udah masuk ke dalam lingkaran workaholic.
Workaholic juga bisa punya dampak negatif pada kesehatan fisik dan mentalmu, lho. Kekurangan istirahat bisa bikin kamu rentan terhadap stres, kelelahan, dan bahkan masalah kesehatan serius lainnya. Nggak cuma itu, kecanduan kerja juga bisa bikin hubunganmu dengan keluarga dan teman-temanmu jadi kurang harmonis.
Jadi, sebenernya, penting banget buat kamu sadar kapan kamu udah masuk ke dalam pola kerja yang nggak sehat. Kamu harus bisa bedain antara kerja keras yang produktif dan kerja berlebihan yang nggak sehat. Ingatlah bahwa keseimbangan antara kerja dan waktu istirahat itu penting buat kesehatan dan kebahagiaanmu.
Jadi, sekarang kamu udah tahu apa itu workaholic dan dampak negatifnya. Ingatlah bahwa kerja itu penting, tapi nggak boleh sampe mengorbankan kesehatan dan kebahagiaanmu. Yuk, mulai sekarang, jaga keseimbangan antara kerja dan waktu untuk istirahat agar kamu bisa tetap produktif dan bahagia dalam hidupmu!
