Ketahui Berbagai Permainan Anak yang Mendidik

Anak Main Gadget
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Perkembangan teknologi membuat anak-anak zaman sekarang lebih senang bercengkrama dengan gadget ketimbang main di luar rumah. Padahal, hal ini bisa beradampak negatif pada tumbuh kembangnya. Apalagi, gadget tidak mampu mengasah kemampuan motorik dan kognitif anak secara maksimal.

Sebagai orang tua, ayah dan ibu mungkin perlu lebih disiplin untuk memberikan screen time dan mendorong anak untuk lebih banyak bermain di luar ruangan. Melansir laman halodoc, berikut sejumlah permainan anak yang lebih mendidik.

Petak umpet

Petak umpet ternyata bisa mendidik Si Kecil. Permainan petak umpet biasanya dilakukan oleh 4-6 orang dengan satu orang yang berjaga. Anak yang berjaga ini kemudian akan menghitung sampai 10 dengan mata tertutup. Selama yang berjaga berhitung, anak-anak lain mencari tempat persembunyiannya masing-masing.

Selama bermain petak umpet, anak didorong untuk mencari tempat persembunyian yang paling aman. Selain itu, otaknya juga dituntut untuk mempertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk keluar dari persembunyiannya tanpa tertangkap. Bagi anak yang berjaga, mereka juga harus punya taktik supaya bisa menemukan tempat persembunyian anak-anak lain.

Kelereng

Kelereng adalah permainan tradisional yang juga mengasah kemampuan otak anak. Permainan yang biasa dilakukan oleh anak laki-laki ini dilakukan oleh dua orang. Masing-masing saling bergantian untuk menyingkirkan kelereng dari lingkaran yang sudah mereka gambar di atas tanah atau kertas. Di sinilah kemampuan otak anak terasah. Sebab mereka harus memperkirakan dan menghitung dengan tepat sebelum melempar kelereng.

Puzzle

Menyusun puzzle bisa menstimulasi otak, melatih konsentrasi, dan merangsang saraf Si Kecil. Sebab, anak wajib untuk menyatukan potongan-potongan gambar secara acak. Permainan yang satu ini banyak tersedia di toko mainan atau toko buku.

Biasanya, puzzle punya tingkat kesulitan yang berbeda-beda, tergantung usia anak. Bahkan, tersedia juga puzzle untuk balita. Semakin dewasa, tingkat kesulitan permainan puzzle tentu saja semakin rumit.

Menyusun balok

Menyusun balok-balok juga bisa mengasah imajinasi anak. Ia bisa menyusun baloknya seperti gedung, mobil, rumah dan lain-lain. Selain mengasah imajinasi, anak juga belajar untuk memperhitungkan supaya baloknya seimbang dan tidak runtuh.

Telepon

Permainan anak lain yang bisa melatih fokus adalah telepon. Jangan salah, permainan ini sama sekali tidak menggunakan telepon. Cara bermainnya dengan berbaris secara berkelompok terlebih dahulu. Anak yang ada di barisan depan kemudian membisikan sebuah kalimat ke temannya. Pesan ini kemudian dibisikan hingga anak yang berada di barisan terakhir. Nantinya, anak yang paling terakhir akan mengucap kalimat tersebut dengan lantang.

Pemenangnya adalah kelompok yang bisa menyebutkan kalimat dengan benar. Uniknya, kalimat yang anak ucapkan seringkali berbeda dari pesan yang seharusnya. Itu sebabnya, permainan ini membantu kemampuan konsentrasi anak.

Memecahkan teka-teki

Permainan yang satu ini bisa mengasah neuron-neuron di otaknya. Ayah dan ibu bahkan bisa bermain bersamanya. Beberapa contoh ide permainan teka-teki adalah jig-saw, tic-tac-toe, teka-teki silang, labirin, dan lainnya.

Di sini mereka bisa merumuskan strateginya sendiri untuk memecahkan teka-teki. Namun, kegiatan ini juga bisa membuatnya frustrasi apabila teka-tekinya sulit terpecahkan. Nah, di sinilah peran dari ayah dan juga ibu sangat dibutuhkan. Ibu pun bisa menciba memberikan petunjuk tertentu kepada anak supaya ia bisa memecahkannya.

Game tebak-tebakan

Tebak-tebakan juga bisa menjadi permainan anak yang seru. Selain seru, permainan ini juga bisa mengasah kemampuan penalaran anak. Ibu bisa memberikan petunjuk karakter fisik, warna bulu, atau bentuk anatomi hewan lainnya. Kemudian Si Kecil mulai menebak-nebak sampai ia menemukan jawaban yang paling tepat.

Populer video

Berita lainnya