Kesalahan saat Lari yang Mungkin Tidak Anda Sadari

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Manfaat Lari Pagi
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Lari merupakan olahraga yang banyak digemari oleh berbagai kalangan. Selain mudah dilakukan, lari atau jogging juga banyak memberi manfaat kebugaran bagi tubuh. Sayangnya, banyak dari Anda yang melakukan kesalahan saat berlari sehingga mengurangi manfaat dan bahkan bisa meningkatkan risiko cedera. Melansir laman hellosehat, berikut beberapa kesalahan yang perlu segera Anda perbaiki ketika lari.

Memakai sepatu yang salah

Pakailah sepatu yang sesuai dengan jenis dan gaya lari yang Anda lakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya cedera pada kaki, terutama bagian engkel. Hindari juga mengenakan sepatu lari lama, karena hilangnya bantalan setelah sering Anda gunakan juga bisa menyebabkan cedera.

Mulai terlalu cepat dan terlalu jauh

Banyak pelari, terutama pelari awam yang terlalu bersemangat dalam berlari. Akhirnya, mereka cenderung berlari terlalu jauh dan dengan tempo yang terlalu cepat. Terlalu jauh atau terlalu cepat berlari bagi pemula bisa menyebabkan cedera tulang kering atau shin splints.

Cedera ini juga sering terjadi pada pelari yang baru saja meningkatkan intensitas latihannya. Berlari terlalu jauh dan cepat juga bisa meningkatkan risiko cedera lutut dan peradangan ligamen pada bagian paha (ITB syndrome).

Melangkah terlalu jauh

Melangkah terlalu jauh bisa menguras tenaga dan meningkatkan risiko shin splints karena tumit akan mendarat terlebih dahulu. Sebagai pelari pemula, sebaiknya lakukan dengan langkah ringan namun tetap cepat. Pastikan Anda tidak melompat ke depan saat melangkah dalam berlari. Lakukan pendaratan kaki dengan posisi berada tepat di bawah tubuh Anda pada setiap langkah.

Gerakan ayunan tangan

Beberapa pelari mengayunkan lengan ke samping. Kondisi ini bisa membuat pelari membentuk postur membungkuk dan tidak bernapas dengan efisien. Ketika merasa kelelahan, para pelari pemula juga cenderung menaruh kedua tangan di depan dada yang dapat menimbulkan ketegangan pada bahu dan leher.

Kurang minum air

Masih banyak pelari yang menyepelekan cairan tubuh yang keluar saat berlari dan tidak mengatasinya dengan cukup minum. Akibatnya, hal ini bisa memicu dehidrasi yang berakibat pada penurunan performa serta kondisi kesehatan. Jika Anda berencana olahraga lari lebih dari 30 menit, pastikan membawa air minum untuk mencegah dehidrasi selama latihan.

Salah pakaian olahraga

Beberapa pelari memakai pakaian olahraga yang salah, misalnya terlalu tebal atau terlalu terbuka, sehingga tidak cocok untuk kondisi cuaca di daerah sekitar mereka latihan. Hal ini bisa membuat aktivitas lari jadi tidak nyaman dan meningkatkan risiko terserang penyakit tertentu. Sebaiknya gunakan baju dengan bahan yang bisa menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap kering.

Tidak pemanasan

Tidak melakukan pemanasan bisa menyebabkan nyeri lambung atau ketegangan otot dalam beberapa waktu awal sejak mulai lari. Kondisi ini dapat mengurangi motivasi Anda berlari di kemudian hari. Sebab ptot dan aliran darah Anda membutuhkan pemanasan agar berfungsi dengan benar, terutama jika berlari selama lebih dari satu jam.

Kurang waktu tidur

Olahraga berlebihan bisa menyebabkan Anda kesulitan untuk beristirahat. Padahal, para pelari membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk memulihkan kembali stamina mereka. Aktivitas olahraga ini bisa menuntut tubuh untuk beristirahat lebih lama. Oleh karena itu, pelari bisa mengatasi kurang tidur dengan lebih baik daripada bukan pelari atau mereka yang jarang berolahraga.

Populer video

Berita lainnya