Menderita Panas Dalam saat Puasa? Hindari Makanan Ini

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Meski panas dalam bukan sebuah penyakit serius, namun gejala yang dirasakan dapat membuat pengidapnya merasa tidak nyaman, terutama pada bagian tenggorokan. Terlebih lagi di bulan Ramadhan, dimana anda seharusnya bisa dengan nyaman menjalankan ibadah.

Selain rasa tidak nyaman pada tenggorokan, penderita panas dalam biasanya juga mengalami bibir pecah-pecah dan bau mulut. Ternyata, jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka bisa berpengaruh pada kondisi ini. Dilansir dari laman Halodoc, ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari ketika anda mengalami panas dalam saat puasa.

Makanan Pedas

Makanan pedas dapat memperparah gejala panas dalam atau sakit tenggorokan. Karenanya hindari makanan pedas, seperti sambal, cengkeh, lada hitam, pala, hingga rempah-rempah dengan rasa pedas.

Susu

Pada beberapa orang, susu dapat menebalkan atau meningkatkan produksi lendir. Kondisi ini mungkin akan mendorong seseorang untuk membersihkan tenggorokan lebih sering, sehingga dapat memperparah sakit tenggorokan.

Buah-buahan masam

Buah seperti jeruk, lemon, jeruk nipis dan jeruk bali perlu dihindari. Buah-buahan ini dapat membuat sakit tenggorokan semakin parah. Jus jeruk dan buah-buahan lainnya yang bersifat asam, dapat mengiritasi permukaan tenggorokan.

Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Tekstur makanan yang digoreng kering dan berminyak membuat tenggorokan semakin sulit untuk menelan. Hal inilah yang bisa membuat gejala panas dalam atau sakit tenggorokan semakin berkembang.

Selain makanan di atas, ada pula beberapa makanan yang sebaiknya dihindari ketika mengalami sakit tenggorokan. Misalnya roti kering atau kerupuk, minuman soda, kopi, alkohol, makanan ringan seperti keripik kentang atau popcorn, sayuran mentah. Tapi jika kondisi anda terus memburuk, ada baiknya memeriksakan ke dokter.

Populer video

Berita lainnya