Celebrihtink.com – Insomnia adalah sebuah gangguan tidur yang menyebabkan Anda tidak bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik. Biasanya, saat mengalami insomnia, Anda merasa kesulitan untuk terlelap pada malam hari, sering terbangun tengah malam, atau tidak mendapatkan tidur yang cukup. Nah, ternyata insomnia juga terdiri dari beberapa jenis. Melansir laman hellosehat, berikut ini jenis-jenis insomnia yang perlu Anda ketahui.
Insomnia akut
Insomnia akut adalah kondisi dimana Anda mengalami masalah susah tidur dalam jangka waktu pendek. Kondisi ini biasanya muncul akibat stres. Misalnya kehilangan orang tersayang hingga perubahan pada hubungan atau pekerjaan. Gangguan tidur ini biasanya bertahan hingga tiga bulan lamanya.
Namun, insomnia akut bisa lebih cepat mereda dan hilang setelah Anda bisa mengatasi penyebab stres tersebut. Hanya saja ketika tidak dapat mengatasi kondisi tersebut, insomnia akut bisa berubah menjadi insomnia kronis, atau susah tidur dalam jangka waktu panjang.
Insomnia kronis
Anda mungkin mengalami jenis insomnia ini saat memiliki kesulitan untuk tidur nyenyak lebih dari tiga hari seminggu atau bertahan lebih dari tiga bulan. Kondisi ini tentu mengganggu kenyamanan serta kesehatan. Pasalnya, Anda menjadi sulit mendapatkan waktu tidur yang cukup.
Penyebab insomnia kronis bisa beraneka ragam. Bisa karena situasi yang menyebabkan stres, pola tidur berantakan, sering mimpi buruk, gangguan mental, dan berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang berkaitan dengan otak dan saraf. Tak hanya itu, kondisi ini juga bisa dipicu karena penggunaan obat dan gangguan tidur lainnya.
Insomnia sleep onset
Biasanya, orang yang mengalami kondisi ini tidak bisa tidur walaupun sudah 20-30 menit berada di atas tempat tidur. Akibatnya, Anda hanya terus terbaring terjaga selama berjam-jam, menatap gelapnya langit-langit rumah. Tak heran jika kondisi ini dapat memangkas waktu tidur dan menyebabkan Anda kelelahan dan mengantuk keesokan harinya.
Insomnia jenis ini bisa terjadi karena kondisi medis atau masalah kesehatan mental yang sedang Anda alami. Contohnya stres berat, gangguan kecemasan, hingga depresi.
Insomnia pada anak-anak
Ada dua jenis insomnia yang sering terjadi pada anak-anak. Salah satunya sleep-onset insomnia, yaitu gangguan sulit tidur karena anak terbiasa tidur dalam keadaan digendong atau berada di tempat tidur orangtuanya. Ini artinya, tanpa hal tersebut, anak menjadi tidak bisa tidur.
Selain itu, saat anak-anak tidak memiliki jam tidur yang tetap, risiko mengalami insomnia juga meningkat. Biasanya, anak yang baru akan tidur jika orangtua atau pengasuh memaksanya lebih rentan mengalami kondisi ini. Sementara, anak yang sudah terbiasa tidur pada waktu-waktu tertentu justru jarang mengalaminya.
Insomnia karena obat-obatan atau zat kimia tertentu
Jenis insomnia yang satu ini terjadi akibat asupan stimulan dari konsumsi obat-obatan tertentu seperti kafein, alkohol, dan makanan tertentu. Salah satu cara untuk menghentikan jenis gangguan sulit tidur yang satu ini adalah menghentikan penggunaannya.
Hal ini juga berlaku pada zat-zat lain yang dapat menyebabkan Anda mengalami gangguan tidur yang satu ini. Lebih baik berhenti agar bisa tidur nyenyak. Dengan menghentikan penggunaan zat tersebut, Anda juga menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Insomnia karena kondisi medis
Jenis insomnia ini terjadi karena suatu kondisi medis, misalnya gangguan jiwa. Ternyata, masalah kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, hingga ADHD juga bisa menyebabkan masalah tidur.
Tingkat keparahan dari jenis insomnia ini berhubungan langsung dengan seberapa parah kondisi atau gangguan kesehatan mental yang dialami. Namun, pengobatan kedua kondisi yang saling terkait ini akan dipisah, terlebih jika tingkat insomnia Anda sedang parah.
Insomnia campuran (mixed insomnia)
Kondisi ini menjelaskan tentang jenis insomnia campuran yang terjadi akibat kombinasi dari gangguan sleep onset, tidak bisa menjaga kualitas tidur, dan sering terbangun pada pagi hari. Kondisi ini juga bisa terjadi pada orang yang mengalami gangguan tidur lainnya. Sementara itu, gejala dari jenis insomnia ini sering berganti-ganti setiap waktu.