Celebrithink.com – Berbuat baik dengan orang lain sangat dianjurkan. Namun jika anda justru lebih sering menyenangkan orang lain ketimbang diri sendiri, bisa jadi anda dikategorikan sebagai people pleaser. Ya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang selalu berusaha membuat orang lain bahagia, meski harus membuang-buang waktu atau energi yang dimilikinya.
Psiokolog Ni Made Putri Ariyanti, M.Psi menuturkan, people pleasing dapat memunculkan rasa frustrasi, karena orang-orang yang memanfaatkan people pleaser tidak menyadari pengorbanan yang diberikan. Dilansir dari siaran pers Riliv, berikut ini beberapa tanda-tanda people pleaser.
Sering meminta maaf, meski tidak salah
Tiada hari tanpa meminta maaf. Bahkan anda selalu siap untuk disalahkan, meskipun sebenarnya itu adalah kesalahan orang lain. Anda berpikir, lebih baik meminta maaf daripada mendapati orang lain memusuhi atau bahkan membencimu.
Memerlukan validasi dari orang lain
Anda percaya kalau hanya anda yang pantas disukai oleh seseorang jika telah memberikan semua yang anda miliki kepadanya. Karena rasa takut akan penolakan, anda pun berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan pujian dan persetujuan dari orang tersebut.
Merasa bersalah setelah melakukan sesuatu
Menjadi people pleaser artinya berkata “ya” pada setiap kesempatan, atau melakukan segala hal yang diminta orang lain terhadapmu. Misalnya, di saat tidak ingin pergi ke sebuah acara, tetapi anda tetap datang. Akhirnya, anda merasa bersalah karena membuang-buang waktu, padahal anda bisa mengisinya dengan me-time.
Lantas, bagaimana cara berhenti menjadi people pleaser?
Menolak dengan sopan ajakan teman dan berikan alasan yang jelas
Sebelum katakan “tidak mau”, mungkin menjadi penting untuk perlu menyadari kondisi diri. Penting menyadari apa penyebab kita ingin menyenangkan orang lain dan menetapkan batasan dengan mengetahui apa yang diinginkan dan tidak diinginkan, apa yang disuka dan tidak disuka.
Saat mengatakan tidak, anda perlu memberikan penjelasan namun jangan berlebihan. Untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain, bisa diawali dengan pujian dan akhiri dengan terima kasih.
Meminta maaf dengan sungguh-sungguh
Jangan meminta maaf hanya karena anda hanya ingin merasa lebih baik mengenai dirimu sendiri. Permintaan maaf tidak ada artinya kalau tidak sungguh-sungguh.
Temukan validasi dari dirimu
Berhentilah mencari validasi dan apresiasi dari orang lain, karena anda hanya perlu menemukannya dari dalam diri sendiri. Lakukan aktivitas yang membuatmu merasa senang karena mencapai sesuatu. Bersenang-senanglah bersama teman-temanmu tanpa harus melakukan sesuatu untuk mereka.
Terpenting, nikmati kebahagiaan yang anda rasakan tanpa merasa bersalah. Kalau anda merasa senang, anda tidak perlu menyenangkan orang lain.