Trump Resmi Mencabut Akses Intelijen Biden
celebrithink.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pencabutan akses mantan Presiden Joe Biden ke pengarahan intelijen. Langkah ini dianggap sebagai bentuk balas dendam atas keputusan Biden yang mencabut akses Trump ke informasi rahasia negara setelah meninggalkan jabatannya pada 2021.
Dalam unggahan di Truth Social, Trump menegaskan bahwa Biden sendiri yang menciptakan preseden ini. “Ia membuat preseden ini pada tahun 2021, ketika ia menginstruksikan Komunitas Intelijen (IC) untuk menghentikan Presiden ke-45 (saya) mengakses informasi keamanan nasional,” tulis Trump, seperti dikutip Al Jazeera.
Alasan Trump Mencabut Akses Biden
Trump mengklaim bahwa Biden tidak bisa dipercaya dengan informasi sensitif. Ia merujuk pada laporan penasihat khusus Robert Hur yang menyebut bahwa ingatan Biden “kabur” dan memiliki “keterbatasan yang signifikan” dalam mengingat peristiwa penting. Laporan ini juga menyebutkan bahwa Biden kesulitan mengingat tanggal kematian putranya, Beau, serta masa jabatannya sebagai wakil presiden.
Meski demikian, penasihat khusus tidak mengajukan tuntutan terhadap Biden terkait penanganan informasi rahasia. Beberapa mantan pejabat Gedung Putih mengkritik langkah Trump ini, termasuk Andrew Bates yang menyindir bahwa keputusan tersebut tidak akan berdampak pada perbaikan ekonomi.
Hak Akses Intelijen untuk Mantan Presiden
Presiden AS memiliki hak akses terhadap informasi rahasia tanpa perlu izin keamanan formal. Namun, untuk mantan presiden, akses ini bergantung pada kebijakan presiden yang sedang menjabat. Biden sebelumnya berpendapat bahwa Trump tidak layak menerima pengarahan intelijen karena keterlibatannya dalam upaya membatalkan hasil pemilihan 2020. Keputusan itu diperkuat dengan insiden kerusuhan di US Capitol pada 6 Januari 2021.
Trump Pernah Cabut Akses Pihak Lain
Sejak kembali menjabat, Trump juga mencabut akses intelijen dari puluhan orang yang dianggap sebagai lawannya. Beberapa di antaranya adalah pensiunan Jenderal Mark Milley serta lebih dari 50 mantan pejabat intelijen yang pernah mengkritiknya.
Selain itu, Trump juga mencabut detail keamanan beberapa mantan koleganya seperti mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan mantan penasihat keamanan nasional John Bolton. Langkah ini menunjukkan bagaimana Trump menggunakan wewenangnya untuk menyingkirkan pihak-pihak yang tidak lagi sejalan dengannya.
Dampak Politik Keputusan Trump
Pencabutan akses ini diprediksi akan memperdalam ketegangan politik di AS. Langkah Trump dapat memicu perdebatan tentang batasan kekuasaan presiden dalam mengatur akses intelijen bagi mantan pejabat negara.
Langkah ini juga bisa menjadi preseden bagi pemerintahan mendatang. Jika tradisi ini terus berlanjut, maka akses intelijen bagi mantan presiden mungkin akan semakin bergantung pada keputusan politik, bukan kepentingan keamanan nasional.