Perubahan Nama Jalan Jampea Jadi Jalan Ho Eng Djie

Pict by Instagram

Proses Perubahan Nama Jalan Sejak 2006

celebrithink.com – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, mengungkapkan bahwa perubahan nama Jalan Jampea menjadi Jalan Ho Eng Djie telah diproses sejak tahun 2006, jauh sebelum dirinya menjabat sebagai kepala daerah. Hal ini menandakan bahwa keputusan tersebut bukanlah keputusan mendadak, melainkan hasil proses panjang yang telah disepakati.

“(Sejak) 2006, berarti 18 tahun lalu,” kata Danny usai peresmian nama Jalan Ho Eng Djie di Makassar, Sabtu (9/2/2025). Ia menegaskan bahwa perannya hanya sebatas meresmikan perubahan nama tersebut karena proses pengajuannya sudah lama berjalan.

Dukungan Legislatif dan Aspirasi Masyarakat

Danny menjelaskan bahwa pergantian nama jalan ini merupakan aspirasi masyarakat yang telah diajukan ke DPR dan akhirnya mendapat persetujuan legislatif. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan nama jalan tidak dilakukan secara sepihak, melainkan melalui mekanisme yang sesuai dengan aturan. “(Nama Jalan Ho Eng Djie dipilih) karena aspirasi masyarakat yang sudah ke DPR, dan DPR sudah putuskan,” ungkapnya.

Siapa Ho Eng Djie?

Ho Eng Djie adalah seorang seniman besar keturunan Tionghoa yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni dan budaya di Makassar. Kontribusinya terhadap seni bahkan diabadikan dalam film berjudul Ati Raja, yang mendapat penghargaan Anugerah Lembaga Sensor Film pada tahun 2021. “Jadi saya kira ruhnya karya-karya beliau (Ho Eng Djie) ini bisa kita lihat. Film Ati Raja akhirnya mendapat penghargaan, itu bukan sesuatu yang gampang,” ujar Danny.

Apresiasi dari Komunitas Tionghoa

Perubahan nama jalan ini mendapat apresiasi besar dari Ketua Persaudaraan Peranakan Tionghoa Makassar (P2TM), Arwan Tjahjadi. Ia menilai keputusan ini adalah hasil dari penantian panjang selama 18 tahun. “(Perubahan nama Jalan Jampea menjadi Jalan Ho Eng Djie) adalah penantian selama 18 tahun. Wali kotaku ini mi (yang meresmikan),” kata Arwan dengan penuh rasa syukur.

Ho Eng Djie, Seniman dan Pejuang

Arwan juga menjelaskan bahwa Ho Eng Djie, yang akrab disapa Baba Tjoi, bukan hanya seorang seniman tetapi juga pejuang. Ia berkiprah dalam dunia seni dan musik sejak tahun 1940-an hingga 1950-an, serta berperan dalam perjuangan politik melalui seni dan budaya. “Ho Eng Djie lahir di Kassi Kebo, Baba Tjoi sempat menjadi pengarang lagu-lagu daerah di tahun 40 sampai 50-an. Sekarang lagunya masih mengabadi,” jelasnya.

Ho Eng Djie tidak hanya menciptakan karya seni, tetapi juga aktif dalam revolusi dan politik. Ia tetap mempertahankan identitas budayanya sambil menjalin hubungan erat dengan berbagai komunitas di Makassar, termasuk masyarakat Bugis dan Selayar.

Peresmian Bertepatan dengan Perayaan Imlek

Peresmian perubahan nama jalan ini dilakukan bertepatan dengan perayaan Imlek 2025 di Makassar. Hal ini menjadi momen bersejarah yang semakin memperkuat hubungan budaya antara masyarakat Tionghoa dan komunitas lokal di kota tersebut. Dengan perubahan nama jalan ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal dan menghargai jasa-jasa Ho Eng Djie dalam dunia seni dan budaya, sekaligus memperkuat nilai-nilai keberagaman di Makassar.

Populer video

Berita lainnya