Calon Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan visi misinya dalam kampanye di Dumai. Ia ingin menjadikan Dumai sebagai kota peradaban yang kaya teknologi, budaya, dan ilmu pengetahuan. Dumai, yang terletak di jalur perdagangan internasional Selat Melaka, memiliki potensi besar sebagai penggerak utama Provinsi Riau. Dengan menjadi jalur keluar masuk perdagangan internasional, Dumai dapat berkontribusi lebih bagi provinsi.
Wahid menegaskan bahwa Dumai perlu dirancang dengan baik agar menjadi lokomotif pertumbuhan. Ia menyarankan agar gubernur dan wali kota bekerja sama untuk membangun kota ini secara berkelanjutan. Dalam kampanye bersama relawan, Wahid menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengembangkan Dumai sebagai kota masa depan. Ia ingin mengembangkan industri tanpa mengabaikan kepentingan lingkungan.
Dengan dukungan anggaran dari dana bagi hasil, Dumai diharapkan dapat bertransformasi menjadi kota mandiri. Wahid juga berjuang untuk mendapatkan anggaran Pembangunan Infrastruktur Anggaran (PIA). Ia percaya bahwa anggaran ini akan membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi kota secara efektif.
Wahid menekankan perlunya penyusunan master plan transportasi dan infrastruktur drainase yang baik. Hal ini penting untuk mengatasi masalah banjir dan kemacetan yang kerap terjadi. Ia ingin bekerja sama dengan pemerintah Dumai untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi warganya.
Dalam visi misinya, Wahid berkomitmen untuk menyelesaikan isu-isu mendasar di Dumai. Ia ingin memastikan akses pendidikan dan layanan kesehatan yang gratis bagi warga yang memiliki KTP Riau. Pendidikan dan kesehatan adalah hak dasar yang harus diperoleh oleh setiap warga negara.
Saat ini, sekitar 80 persen wilayah Dumai masih memerlukan perbaikan dan penataan ulang. Wahid menegaskan bahwa niat baiknya bukan hanya sekadar janji politik. Ia berkomitmen untuk mewujudkan visinya dan akan memegang teguh komitmen tersebut dalam masa jabatannya.