Jengkol, Kamu Enak tapi Jahat? Kenali Kandungan, Manfaat, dan Efek Sampingnya

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Jengkol
Foto: Istimewa

Jengkol (Archidendron pauciflorum) adalah tumbuhan yang biasanya ditemukan di wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Buah jengkol memiliki rasa khas dan sering dikonsumsi sebagai bagian dari masakan tradisional di beberapa negara. Namun, selain memiliki rasa yang lezat, jengkol juga dikenal karena beberapa kandungan nutrisi serta efek sampingnya yang terkenal.

Kandungan Nutrisi
Jengkol mengandung berbagai nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh manusia. Beberapa kandungan utamanya meliputi:

  1. Serat: Jengkol kaya akan serat, yang membantu meningkatkan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit pencernaan.
  2. Protein: Meskipun dalam jumlah yang moderat, protein dalam jengkol memberikan kontribusi penting dalam memenuhi kebutuhan protein harian.
  3. Karbohidrat: Sumber energi yang baik, karbohidrat dalam jengkol membantu tubuh memperoleh energi yang diperlukan untuk beraktivitas sehari-hari.
  4. Vitamin dan Mineral: Jengkol juga mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin C, vitamin B kompleks, zat besi, dan kalsium.

Manfaat
Meskipun sering dianggap kontroversial karena efek sampingnya, jengkol juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang penting:

  1. Meningkatkan Pencernaan: Kandungan serat dalam jengkol membantu meningkatkan pencernaan dan mengurangi risiko sembelit.
  2. Menyokong Kesehatan Jantung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jengkol dalam jumlah moderat dapat membantu menurunkan kolesterol darah, yang mendukung kesehatan jantung.
  3. Sumber Nutrisi: Jengkol merupakan sumber nutrisi yang baik, termasuk protein, serat, dan vitamin, yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Efek Samping
Meskipun memiliki manfaat kesehatan, jengkol juga dikenal karena efek sampingnya yang mencolok:

  1. Bau Badan: Konsumsi jengkol dapat menyebabkan bau badan yang kuat pada beberapa individu. Ini disebabkan oleh senyawa belerang yang terdapat dalam jengkol.
  2. Bau Mulut: Sama seperti bau badan, senyawa belerang dalam jengkol juga dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap setelah mengonsumsinya.
  3. Perut Kembung: Beberapa orang mungkin mengalami perut kembung atau gangguan pencernaan setelah mengonsumsi jengkol.
  4. Reaksi Alergi: Beberapa individu mungkin mengalami reaksi alergi terhadap jengkol, yang dapat mencakup gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau bahkan sesak napas.


Meskipun kontroversial karena efek sampingnya, jengkol tetap menjadi bagian dari diet tradisional di beberapa negara Asia Tenggara. Konsumsi dalam jumlah yang moderat dapat memberikan manfaat kesehatan, tetapi individu perlu berhati-hati terhadap efek samping yang mungkin terjadi. Sebelum menambahkan jengkol ke dalam diet Anda, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu, terutama jika Anda memiliki riwayat alergi atau masalah pencernaan.

Populer video

Berita lainnya