Kabel jack 3,5 mm telah ada sejak beberapa dekade yang lalu dan telah menjadi standar dalam industri audio, meneruskan perkembangan colokan kabel jack yang sudah ada sejak ratusan tahun sebelumnya. Kabel jack 3,5 mm pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan Jerman bernama Sennheiser pada tahun 1964 untuk digunakan dalam perangkat audio portabel.
Sejak itu, kabel jack 3,5 mm telah menjadi pilihan umum untuk menghubungkan headphone, speaker, mikrofon, dan berbagai perangkat audio lainnya. Keberadaannya telah menjadi cukup umum dalam industri audio dan hiburan selama beberapa generasi.
Di handphone modern banyak ditemui model yang menghilangkan kabel jack 3,5 mm dan menggantinya dengan memanfaatkan port USB Type-C yang dinilai lebih praktis dan bisa menawarkan anti air pada fitur handphone tersebut. Handphone keluaran Apple, yaitu iPhone bahkan meninggalkan lubang kabel jack sejak seri iphone 7 di tahun 2017.
Secara umum, kualitas suara tidak terlalu dipengaruhi oleh jenis kabel yang digunakan (USB Type-C atau jack 3,5 mm), tetapi lebih tergantung pada kualitas headphone itu sendiri dan juga perangkat audio yang digunakan. Kedua jenis kabel dapat memberikan kualitas suara yang baik jika headphone dan perangkat audio-nya berkualitas tinggi. Namun, beberapa faktor seperti isolasi interferensi dan kualitas konstruksi kabel dapat memengaruhi pengalaman mendengarkan. Selain itu, kabel USB Type-C mungkin menawarkan keunggulan dalam pemrosesan digital yang dapat meningkatkan kualitas suara dalam beberapa kasus, terutama jika headphone mendukung fitur-fitur tersebut.