Menjelajahi Desa Bengkala, Desa Tuli dan Bisu Di Buleleng Bali

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
sumber foto: http://bengkala-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/3

Keunikan dari Pulau Bali memang tidak ada habisnya. Bali tidak hanya terkenal dengan kawasan turis dan wisata pantainya yang mempesona. Kalau kamu ingin mengenal Bali lebih dalam, kamu dapat berkunjung ke salah satu des atua di Bali Bernama Desa Bengkala.

Desa Bengkala merupakan salah satu desa yang berada di bagian utara Bali. Desa ini terletak di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Keunikan dari Desa ini adalah seluruh masyarakatnya yang terlahir tuli dan bisu. Sehingga, desa ini juga memiliki nama lain, yakni Desa Kolok yang dalam Bahasa Bali diartikan sebagai orang yang tidak bisa berbicara.

Asal muasal tentang Desa Bengkala ini menjadi sebuah cerita legenda yang beredar diantara masyarakat yang tinggal di sekitar desa tersebut. Selain itu, keberadaan des aini dibuktikan dari temuan catatan berbentuk lempengan tembaga dari jaman pemerintahan Paduka Sri Maharaja Haji JayapangusArkaja China (1133-1173 Masehi) yang berisi tentang kisah Desa Bengkala. Prasasti ini berangka tahun saka 1103 atau 22 Juli 1181 Masehi yang ditemukan pada 1971. Menurut catatan tersebut, sudah dapat disimpulkan, Desa Bengkala telah ada sejak dahulu kala.

Karena hampir seluruh warga di desan ini tidak bisa berbicara dan mendengar, mereka terbiasa untuk berkomunikasi dengan bahasa tubuh. Bahkan seiring berkembangnya jaman, mereka memiliki Bahasa isyarat sendiri yang dipahami oleh warga di lingkungan desa itu.

Meski berbeda dari masyarakat pada umumnya, warga Desa Bengkala tetap melakukan aktivitas yang sama seperti masyarakat lainnya. Bahkan mereka juga berkesenian, sehingga terdapat sebuah tarian yang bertajuk Janger Kolok, yang kerap kali ditampilkan di beberapa kesempatan.

Di sana juga terdapat sekolah seperti desa-desa lainnya. Masyarakat dapat bersekolah seperti biasa. Tenaga pendidiknya pun selain menggunakan Bahasa verbal, mereka juga berbahasa isyarat untuk aktivitas belajar mengajar.

Desa ini juga memiliki keindahan alam yang patut kita kunjungi. Hamparan sawah dan kawasan hijau masih sangat terjaga di lingkungan desa ini. Kita dapat berkunjung untuk melihat rumah tradisional Bali yang masih terjaga kelestariannya.

Kalau kamu ingin berkunjung ke des aini, kamu juga sekaligus dapat mengunjungi air terjun Gitgit yang juga terkenal akan keindahannya. Lokasi air terjun ini berjarak hanya sekitar 30 menit dari Desa Bengkala.

Populer video

Berita lainnya