Dunia Font: Lebih dari Sekadar Huruf! Yuk kenali Jenis Font, Sejarah, dan Ciri-cirinya

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Ilustrasi font. (Pic by Pinterest)

Dunia desain grafis penuh dengan elemen penting, dan salah satu yang sering luput dari perhatian adalah font. Font, atau yang sering disebut huruf, lebih dari sekadar kumpulan karakter untuk menulis. Font memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan, membangun suasana, dan bahkan mempengaruhi pembaca.

Font, sebuah unsur yang seringkali diabaikan namun sangat penting dalam desain grafis dan komunikasi visual, telah mengalami perkembangan yang menarik sepanjang sejarahnya. Dari cetakan awal hingga digital, font telah menjadi salah satu elemen kunci dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif.

Sejarah font dimulai jauh sebelum era digital. Pada abad ke-15, Johannes Gutenberg menciptakan mesin cetak yang revolusioner, memungkinkan produksi buku secara massal untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia. Font yang digunakan dalam mesin cetak ini, yang dikenal sebagai “Gutenberg Bible” font, merupakan salah satu font cetak awal yang paling terkenal.

Selanjutnya, pada abad ke-18 dan ke-19, perkembangan teknologi cetak seperti lithography dan offset printing menghasilkan berbagai jenis font yang lebih beragam. Pada abad ke-20, dengan perkembangan teknologi komputer, font mulai diproduksi secara digital. Ini membuka jalan bagi ribuan jenis font yang dapat diakses dan digunakan oleh desainer di seluruh dunia.

Penentuan font menjadi bagian yang penting dari sebuah desain. Sebelum memilih font apa yang akan dipakai, ada baiknya kita kenali kelas-kelas font dan ciri-cirinya. Berikut di antaranya:

  1. Serif

Kata “serif” berarti garis atau guratan kecil yang ditempelkan secara teratur pada akhir guratan yang lebih besar pada sebuah huruf atau simbol dalam font atau kelompok font tertentu. Maka dari itu, bentuknya sendiri memiliki ciri berupa kait kecil di ujung huruf. Kelas font ini terkesan tradisional, klasik dan formal. Dalam penggunaannya font ini cocok untuk teks panjang, buku, surat kabar, dan majalah. Contoh font jenis ini adalah: Times New Roman, Garamond.

  1. Slab Serif

Font jenis ini mirip kelas font Serif, bisa juga disebut versi modernnya. Berbeda dengan “kakaknya”, kelas font ini mempunyai kait yang lebih tebal dan tegas. Kesan yang akan didapat dengan pemilihan font jenis ini adalah kuat, kokoh, dan modern. Cocok untuk judul, poster, dan desain yang ingin menonjol. Contoh: Rockwell, Clarendon.

  1. Sans Serif

Kesan yang didapat dari font ini adalah: minimalis, bersih, dan modern, dengan bentuk yang tidak memiliki kait pada huruf. Font sans-serif sering digunakan dalam desain modern dan digital seperti website, user interface karena tampilannya yang bersih dan mudah dibaca di layar. Contoh: Arial, Helvetica, Verdana.

  1. Script

Mempunyai kesan yang elegan dan personal tapi formal, dengan bentuk menyerupai tulisan tangan atau kaligrafi yang mengalir. Cocok untuk undangan, logo, dan desain yang ingin terlihat berkelas. Contoh: Pacifico, Lobster, Brush Script MT, Lucida Calligraphy, dan Kaufmann Script.

  1. Blackletter

Kesan dari font jenis ini adalah unik dan vintage, terkesan kuno, tapi juga bisa religius. Bentuk dari font jenis ini memiliki bentuk huruf yang rumit dan dekoratif, seperti pada huruf gotik. Biasanya digunakan untuk keperluan yang bernuansa sejarah atau religi, selain bisa juga untuk logo dan sertifikat. Contoh: Old English Text MT, Fraktur, dan Blackletter.

  1. Monospace

Terkesan terstruktur dan rapi, bentuk semua karakter dari font ini juga memiliki lebar yang sama, seperti pada mesin tik. Ideal digunakan untuk kode program, tabel, dan desain yang membutuhkan keteraturan atau struktur yang jelas. Contoh jenis font: Courier New, Consolas, Menlo.

  1. Handwritten

Mempunyai kesan kasual, personal, kreatif, dan bersahabat. Untuk bentuknya, font ini menyerupai tulisan tangan biasa. Cocok untuk kartu ucapan, poster, dan desain yang ingin terasa personal atau santai. Contoh: Comic Sans MS, Brush Script MT, Lobster.

  1. Decorative

Memiliki desain yang unik, kreatif dan dekoratif. Ideal untuk judul, poster, dan desain yang ingin tampil beda. Font ini akan memberi kesan menarik, menonjol, dan artistik. Cocok untuk judul, poster, dan desain yang ingin terlihat berbeda. Contoh: Papyrus, Trajan Pro, Lobster Two.

Pemilihan font sangat penting untuk menentukan mood atau arah desain kita akan kemana. Saat memilih jenis font apa yang ingin dipakai dalam sebuah desain, kita perlu menentukan hal-hal berikut:

  • Tujuan desain: Apakah Anda ingin menyampaikan pesan yang formal atau kasual?
  • Target audience: Siapa yang akan melihat desain Anda?
  • Suasana yang ingin dibangun: Apakah Anda ingin desain terasa modern, klasik, atau playful?
  • Selain itu, perhatikan juga keterbacaan font. Font yang terlalu dekoratif atau rumit akan sulit dibaca, terutama untuk teks panjang.

Berikut beberapa tips tambahan untuk menentukan font apa yang ingin dipakai:

  • Kombinasikan font yang berbeda untuk menciptakan hierarki dan visual yang menarik.
  • Gunakan maksimal 2-3 jenis font yang selaras satu sama lain.
  • Pilih font yang tersedia secara gratis atau berbayar sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • Dengan memahami berbagai kelas font dan cara pemilihannya, Anda bisa menyulap desain Anda menjadi lebih efektif dan komunikatif.
  • Pilih font yang sesuai dengan tujuan dan jenis desain Anda.
  • Pertimbangkan estetika dan fungsionalitas font.
  • Kombinasikan font yang berbeda untuk menciptakan kontras dan visual yang menarik.

Dalam era digital saat ini, font telah menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Dengan berbagai macam font yang tersedia secara online, desainer memiliki akses tak terbatas untuk mengeksplorasi dan menyesuaikan tampilan pesan mereka. Font digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari situs web dan media sosial hingga desain kemasan dan materi pemasaran.

Selain itu, penggunaan font dalam branding menjadi semakin penting. Font dapat membantu menciptakan identitas merek yang kuat dan mengkomunikasikan nilai-nilai merek dengan jelas kepada khalayak. Desainer memilih font dengan hati-hati untuk memastikan konsistensi dalam semua materi merek, mulai dari logo hingga materi promosi.

Dengan demikian, font bukan hanya sekadar alat desain, tetapi juga sarana komunikasi yang kuat dalam dunia modern. Sejarah font yang kaya dan beragam jenisnya menawarkan desainer berbagai pilihan untuk mengekspresikan pesan dengan tepat dan efektif. Dengan terus berkembangnya teknologi dan tren desain, font akan terus berperan sebagai salah satu elemen kunci dalam desain grafis dan komunikasi visual.

Populer video

Berita lainnya