Internet, Lalu Lalang Informasi dan Pilihan yang Dihadirkan

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Sumber foto: https://unsplash.com/photos/man-holding-tablet-computer-UK1N66KUkMk

Terima kasih internet, karena telah memberikan banyak pilihan pada manusia. Banyak pilihan untuk dibaca, didengar dan dilakukan. Tulisan ini adalah ungkapan terima kasih untuk “keriuhan” berbagai informasi yang berlalu lalang di tengah masyarakat akibat adanya internet.

Tahun 2024 ini, internet seakan sudah menemui posisinya di tengah-tengah kelompok masyarakat di seluruh dunia. Istilah yang menggunakan digital pun semakin marak bermunculan, mulai dari digital era, digital society, digital nomad, dan lain sebagainya.

Mengerucut pada fenomena penggunaan internet di Indonesia, konsumsi penggunaan internet masyarakat Indonesia meningkat drastis, dibuktikan dengan data terbaru dari wearesocial.com bahwa pengguna internet di Indonesia menghabiskan waktu lebih dari 60% dalam penggunaan ponsel. Selain itu, data.ai juga merilis data bahwa Indonesia menduduki posisi pertama tentang penggunaan aplikasi mobile melampaui 5 jam/hari di tahun 2022. Kemudian, dalam hubungannya dengan aktivitas unduh aplikasi digital, data.ai mencatat bahwa Indonesia berada pada posisi ke lima unduh aplikasi terbanyak di dunia. Tentu saja angka tersebut memberikan gambaran bahwa ketersebaran aplikasi digital dan penggunaannya semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Sosial media pun menjadi bagian dari bentuk aplikasi digital yang dapat diunduh dan digunakan melalui ponsel pintar setiap orang. Tentu yang kita sadari kemudian adalah tentang kebebasan dalam pengelolaan informasi.

Kebebasan pengelolaan informasi yang dimaksud adalah tidak hanya untuk mendapatkan informasi, tetapi juga membuat informasi dan menyebarkan informasi tersebut untuk di konsumsi oleh pihak lain.

Saat ini semua seakan tidak ada batasnya. Dengan adanya perkembangan teknologi dan lahirnya internet, hal ini merubah sistem masyarakat yang cenderung mengarah pada bentuk horizontal. Tidak ada sistem masyarakat yang lebih dominan, semua sistem adalah sama dan saling bertukar peran dalam hal informasi.

Pertukaran peran dari setiap orang dalam kaitannya dengan informasi menimbulkan keriuhan yang diciptakan, dikelola dan direspon oleh sistem masyarakat itu sendiri.

Saya mengutip istilah “keriuhan” dari buku yang berjudul “Keriuhan Komunikasi” karya Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.IP., M.Si. Buku ini membahas banyak hal yang berkaitan dengan redifinisi dari ilmu komunikasi. Tentu, jika kita membicarakan tentang lalu lalang informasi saat ini, maka tidak mungkin jika tidak mengaitkan dengan aktivitas komunikasi.

Jika awal kita mengenal komunikasi sebagai sebuah proses transfer pesan dari komunikator kepada komunikan, maka di era teknologi ini, peran komunikator dan komunkan seakan sudah menjadi bias. Setiap orang dapat menjadi komunikator dan komunikan secara bersamaan dan di saat yang sama pula.

Definisi ulang tentang komunikasi ini kemudian menggunakan dasar pemikiran dan seorang Sosiolog bernama Niklas Luhmann (1997) yang mengembangkan tentang Teori Sistem yang didasarkan oleh komunikasi itu sendiri.

Dalam teori sistem milik Niklas Luhmann (1997), dimunculkan tentang konsep society of society is communication. Bagi Luhman, setiap individu adalah bagian dari masyarakat, setiap individu harus berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik agar eksistensinya diakui oleh masyarakat.

Hal berikutnya yang menarik dan bisa menjadi refleksi atas keriuhan informasi yang saat ini tersaji di masyarakat adalah tentang definisi Komunikasi yang disampaikan oleh Luhmann, di mana komunikasi terdiri dari 3 hal berikut:

  1. Information: tentu saja informasi adalah bagian dari pesan yang disampaikan.
  2. Utterance: ini adalah tentang ungkapan, bagaimana informasi tersebut disampaikan dan didiskusikan di tengah-tengah masyarakat.
  3. Understanding: ini berkaitan dengan bagaimana informasi tersebut dipahami.

Dengan adanya 3 unsur tersebut, komunikasi tidak lagi menjadi kaku dan definisi tersebut dirasa semakin cocok dengan fenomena lalu lalang informasi yang kini hadir di tengah sistem sosial. Yang perlu diingat kemudian adalah tidak ada jaminan kesuksesan dari sebuah proses komunikasi, ini bergantung pada bagaimana informasi tersebut didiskusikan dan oleh siapa informasi tersebut didiskusikan. Keriuhan informasi dan komunikasi akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Sistem masyarakat akan membentuk kompleksitasnya sendiri dan kompleksitas inilah yang membuat sistem itu terus hidup dan berkembang.

Maka, hari ini kita akan selalu berteman dengan riuh. Internet, lalu lalang informasi dan pilihannya yang dihadirkan saat ini, semakin memperlihatkan bahwa pekerjaan mengelola informasi sudah seperti bernafas bagi setiap orang. Seakan kita tidak mungkin untuk tidak mencerna sebuah informasi dalam kurun saktu 24 jam. Selalu punya pilihan informasi dan sebebas menentukan apakah kita akan terlibat lebih dalam atas informasi tersebut atau meninggalkan informasi tersebut begitu saja. Jadi, sekali lagi terima kasih untuk “keriuhan” berbagai informasi yang berlalu lalang di tengah masyarakat akibat adanya internet. Kita jadi punya semakin banyak pilihan. Dan bijaklah dalam mengelola informasi yang kamu pilih.

Populer video

Berita lainnya