Dear para Orang Tua, Simak Tips Mengajarkan Anak Puasa Pertama Kali

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Foto: IST

Celebrithink.com – Para orang tua perlu mengajarkan anak berpuasa sejak dini. Setidaknya, si anak menjadi tahu tentang ibadah wajib yang dijalani Umat Islam saat Ramadhan. Hanya saja, tentu menjadi tantangan tersendiri mengajarkan anak berpuasa.

Ahli kesehatan memperingatkan bahwa hal pertama yang perlu dipertimbangkan para orangtua adalah hindari memulai terlalu dini karena mereka yang berpuasa di bawah usia tujuh tahun kemungkinan menghadapi konsekuensi negatif.

Selain itu, perlu diingat efek kekurangan makanan terhadap suasana hati dan fungsi kognitif, terutama karena anak-anak membutuhkan lebih banyak cairan dan energi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh dan perkembangan otak mereka.

Lalu, apa saja yang harus diperhatikan untuk membuat pengalaman belajar puasa anak menyenangkan? Simak tips berikut ini:

Perlahan tapi Pasti

Kunci sukses puasa adalah memulainya secara bertahap. Orang tua harus memutuskan berapa lama anak mereka akan berpuasa (jika mereka berpuasa), berdasarkan kesehatan anak, frekuensi makan, kemampuan menahan lapar dan tingkat aktivitas.

Disarankan anak-anak yang bersekolah membawa bekal bila sewaktu-waktu mereka pusing atau merasa tidak dapat melanjutkan puasa. Jika itu terjadi maka penting bagi orang dewasa terdekat untuk menenangkan mereka.

Dampingi Anak dengan Pikiran Positif, Lembut, dan Tenang

Sikap orangtua yang mengedepankan pikiran positif, lembut, dan tenang selama proses melatih anak berpuasa dinilai akan lebih efektif dan meningkatkan harga diri anak.

Selain itu, apa yang dimakan tidak kalah penting. Sahur untuk anak-anak harus serupa dengan sahur untuk orang dewasa demi mencegah rasa haus, lapar, dan membuat periode puasa nyaman.

Saat berbuka puasa untuk anak-anak, mulailah dengan jus atau buah atau kurma yang kaya air. Hindari makanan yang digoreng atau berminyak saat berbuka puasa.

Cukupi Kebutuhan Nutrisi

Anak-anak cenderung memilih-milih makanan. Jadi, tugas orang tua menerapkan konsep segitiga emas: protein, serat, dan lemak sehat.

Mengikuti pedoman tersebut akan memastikan anak menjalani puasa yang sehat. Namun, jika sahur terlewatkan atau anak tidak makan dengan baik, jangan lupa memberi mereka multivitamin.

Atur Ulang Kegiatan Anak Selama Ramadhan

Bermain penting bagi perkembangan otak anak sekalipun bagi mereka yang berpuasa. Namun, selama bulan suci Ramadhan, olahraga dan aktivitas harus dilakukan secara berbeda.

Siapkan kegiatan yang membuat mereka sibuk di siang hari, tetapi hindari kegiatan yang membutuhkan energi tingkat tinggi.

Populer video

Berita lainnya