celebrithink.com – Bandwagon effect adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang cenderung mengikuti suatu tren, mulai dari gaya hidup, perilaku, cara berpakaian, cara berbicara, atau konten di media sosial. Contohnya, mengikuti pola diet yang sedang dijalani oleh selebgram, mengikuti berpakaian para influencer, atau membuat konten media sosial yang sedang ramai diperbincangkan.
Sekilas tidak ada yang salah dengan perilaku ikut-ikutan. Ini juga sudah menjadi hal yang umum bagi manusia untuk meniru suatu tren, baik itu secara sengaja maupun tidak. Namun, bandwagon effect bisa menjadi hal yang merugikan jika tidak selektif dalam memilih tren mana yang sebaiknya diikuti.
Contohnya, tren konten challenge yang bisa melukai dan membahayakan diri hanya untuk mendapatkan jumlah penonton yang banyak. Tren mengungkap data pribadi di media sosial juga tidak patut ditiru, karena bisa memancing terjadinya tindak kriminal yang dikenal juga dengan social engineering. Lantas apa penyebab bandwagon effect. Melansir laman alodokter, berikut ulasannya.
Pemikiran kelompok
Perilaku seseorang dapat terbentuk dari lingkungannya. Adanya norma atau tekanan dari orang-orang di sekitarnya bisa memicu seseorang menjadi bandwagon effect. Jadi, ketika seseorang tidak berperilaku, bersikap, atau bergaya sesuai lingkungannya, itu bisa menyulitkannya untuk bersosialisasi. Hal inilah yang membuatnya mau tidak mau harus menyesuaikan diri.
Keinginan diterima di suatu kelompok
Perasaan ingin diterima atau diakui dalam kelompok dapat menjadi salah satu penyebab bandwagon effect. Misalnya, orang-orang dalam sebuah kelompok memakai pakaian dengan merek tertentu. Ini bisa membuatmu membeli pakaian dengan merek serupa, agar bisa masuk dan diterima di dalam kelompok tersebut.
Takut akan dikucilkan
Mungkin masih ada orang yang memandang aneh dan mengucilkan orang yang tidak mengikuti tren. Nah, terkadang, seseorang melakukan bandwagon effect agar tidak menerima perlakukan yang tidak menyenangkan atau agar tidak dikucilkan.
