Cara Mengatasi Ngiler saat Anda Tidur

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Mengatasi Tidur Ngiler
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Ngiler adalah keluarnya air liur dari mulut, atau dalam istilah medis kondisi ini dikenal dengan sebutan sialorrhea dan hypersalivation. Tidur ngiler bisa dialami siapa saja. Meski sepele, kebiasaan ini bisa membuat Anda minder ketika diketahui orang lain. Apalagi, mulut yang mengeluarkan air liur saat tidur ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang ngiler saat terpejam. Mulai dari kelelahan, posisi tidur tertentu, alergi dan infeksi hingga efek samping obat-obatan. Setelah mengetahui penyebab ngiler saat tidur, lantas bagaimana cara mengatasinya? Melansir laman helloSEHAT, Anda bisa mencoba berberapa cara ini untuk menghilangkan ngiler saat tidur.

Ubah posisi tidur

Jika selama ini Anda suka tidur menyamping atau tengkurap, kini waktunya mengubah posisi tidur Anda. Cobalah biasakan tidur telentang dengan menyisipkan guling atau bantal tebal pada kedua sisi tubuh, dan di bawah lutut agar Anda tidak berpindah posisi di tengah malam.

Cari juga bantal tidur yang tidak terlalu keras atau terlalu tinggi. Sehingga leher tidak harus mendongak atau terkulai menunduk selama tidur. Cukup menyangga hingga kepala tetap sejajar dengan punggung atas dan tulang belakang. Posisi ini bisa menampung air liur di tenggorokan dan gaya gravitasi membantu mencegah air liur keluar merembes dari mulut.

Jalani pengobatan

Jika tidur ngiler yang dialami terkait dengan masalah kesehatan tertentu, mengikuti pengobatan dokter menjadi pilihan paling baik. Sebab, membiarkan radang tenggorokan, sleep apnea, atau alergi begitu saja, bisa menyebabkan gejala makin parah. Tidak cuma kebiasaan ngiler yang jadi sulit teratasi, kesehatan tubuh Anda juga terkena dampak negatifnya.

Konsultasi ke dokter

Jika liur yang keluar sangat berlebihan atau mengganggu, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Apalagi jika sampai tidur ngiler yang dialami muncul bersama gejala lain, seperti kesulitan bernapas atau pembengkakan pada bibir atau wajah.

Populer video

Berita lainnya