Mengenal Istilah Gaslighting dan Cara Menghadapinya

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Tanda Tanda Gaslighting
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Gaslighting merupakan istilah dari film berjudul Gaslight, yang diproduksi tahun 1938. Gaslighting merupakan bentuk manipulasi dalam suatu hubungan yang membuat korbannya selalu merasa bersalah dan meragukan diri sendiri. Tindakan manipulasi ini membuat pelaku mampu menguasai dan mengendalikan korban, baik secara emosional maupun tindakan. Akibatnya, korban akan selalu mempertanyakan dirinya sendiri dan selalu merasa bersalah.

Dari uraian di atas, jelas gaslighting merupakan salah satu bentuk toxic relationship dalam sebuah hubungan. Meski lebih sering terjadi pada hubungan pernikahan, kondisi ini juga dapat terjadi dalam hubungan pertemanan, lingkungan keluarga, maupun lingkup pekerjaan. Melansir dari laman alodokter, ada beberapa bentuk gaslighting yang umum terjadi dalam suatu hubungan, di antaranya:

  • Meremehkan emosi korban dan menuduhnya telah bereaksi secara berlebihan
  • Menolak ajakan korban untuk berdiskusi
  • Menyangkal semua hal yang dituduhkan oleh korban
  • Meyakinkan orang lain bahwa korban adalah orang yang mudah bingung, suka mengada-ada, dan sulit mengingat sesuatu
  • Mengalihkan pembicaraan saat korban mengangkat topik yang sensitif

Selain itu, korban dari tindakan gaslighting juga bisa menunjukkan berapa tanda-tanda di luar kebiasaannya, seperti:

  • Sering meminta maaf
  • Merasa cemas dan kurang percaya diri
  • Merasa ada sesuatu yang salah dan tidak bisa mengidentifikasi kesalahan tersebut
  • Terlalu sensitif
  • Menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya
  • Merasa terisolasi dari orang-orang terdekat, seperti teman dan keluarga
  • Merasa semakin sulit membuat keputusan
  • Tidak mau memberikan informasi seputar pasangannya ke anggota keluarga dan teman dekat
  • Membela pasangan yang menjadi pelaku gaslighting

Cara Menangani Gaslighting

Tidak perlu menyalahkan diri sendiri saat seseorang melakukan gaslighting, karena pelakunya memang melakukan manipulasi yang bertujuan untuk membuat anda merasa bersalah. Jika anda menjadi korban gaslighting, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapinya.

Kenali perilaku tersebut sebagai gaslighting

Bagi sebagian orang, tindakan manipulasi yang dilakukan oleh pelaku sering tidak disadari sebagai bentuk gaslighting. Oleh karena itu, anda harus waspada jika seseorang melakukan manipulasi secara konsisten dan membuat anda meragukan diri sendiri dan bahkan berdampak negatif pada harga diri anda.

Kumpulkan bukti interaksi dengan pelaku

Untuk membantu melacak apa yang sebenarnya terjadi, cobalah mendokumentasikan semua interaksi dengan pelaku. Saat ia mulai menyangkal percakapan atau peristiwa yang telah terjadi, anda dapat menunjukkan kebenarannya.

Buat batasan

Buatlah batasan yang jelas antara anda dan pelaku. Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi percakapan atau menjauh saat pelaku mulai membuat anda merasa ragu dan cemas.

Jangan takut untuk berbicara

Pelaku gaslighting sering kali menggunakan kebohongan, kritik negatif, dan hinaan untuk memanipulasi korbannya. Maka dari itu, jika pelaku berulah, jangan takut untuk berbicara atau berterus terang. Hal ini akan membuatnya merasa terpojok hingga akhirnya meninggalkan anda.

Hindari perdebatan

Pelaku gaslighting akan selalu mencoba membuat korbannya merasa bersalah. Jika terus mencoba membuktikan bahwa anda benar dan ia salah, hal ini bisa saja membuat anda frustrasi. Karenanya sebisa mungkin hindari perdebatan dan jauhkan diri dari pelaku gaslighting.

Cintai diri sendiri

Perilaku gaslighting dapat menguras fisik maupun mental. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa gaslighting bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh dan meningkatkan risiko korbannya terkena PTSD. Oleh karena itu, kurangi stres akibat gaslighting dengan mencintai diri sendiri. Misalnya dengan melakukan aktivitas atau hobi yang disukai.

Populer video

Berita lainnya