Waspada! Ini 4 Risiko Latihan Angkat Beban bagi Kesehatan Tubuh

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Angkat Beban
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Latihan angkat beban menawarkan sejumlah manfaat, salah satunya membentuk otot. Hanya saja banyak kalangan yang ragu untuk melakukan aktivitas tersebut karenan menanggat ada sejumlah risiko yang yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan.

Risiko cedera saat latihan angkat beban umumnya meningkat ketika melakukan latihan tanpa pengawasan ahlinya. Terlalu berlebihan mengangkat beban tertentu juga bisa memicu beberapa masalah kesehatan. Dilansir dari laman helloSEHAT, berikut ini beberapa masalah yang dapat dialami jika mengangkat beban secara berlebihan.

Cedera otot

Cedera otot adalah salah satu bahaya terbesar yang dihadapi saat berlatih angkat beban. Menurut Utah Orthopedic Centers, aktivitas angkat beban yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko cedera bahu, cedera lutut, dan cedera punggung yang sering jadi tumpuan.

Teknik angkat beban tertentu berisiko cedera pada bagian tubuh tertentu. Beberapa contoh teknik angkat beban tersebut yakni bench press dan shoulder press untuk cedera bahu; hack squats dan lunges untuk cedera lutut; dan rows dan deadlifts untuk cedera punggung.

Gerakan tiba-tiba atau beban terlalu berat bisa menimbulkan robekan pada otot. Maka dari itu, penting untuk berlatih secara perlahan sesuai dengan kapasitas tubuh.

Gangguan tulang

Manfaat latihan angkat beban salah satunya mampu meningkatkan kepadatan tulang. Perubahan ini terjadi karena tulang akan menyesuaikan diri setelah menerima tekanan selama latihan. Namun, tekanan berulang kali dan berlebihan pada tulang selama latihan bisa menyebabkan retak tulang atau fraktur stres, bahkan hingga patah tulang.

Selain itu, anda juga mungkin mengalami dislokasi bahu atau kondisi lepasnya sendi bola pada lengan atas dari soket bahu. Kondisi ini umumnya sering dialami akibat latihan bench press dengan beban berlebihan. Risiko ini bisa makin meningkat jika anda memiliki kondisi, seperti tulang rapuh (osteoporosis), kekurangan vitamin D dan kalsium, atau pernah patah tulang sebelumnya.

Hernia

Turun berok atau dalam istilah medis dikenal dengan sebutan hernia adalah kondisi ketika organ dalam tubuh menonjol melalui dinding otot atau jaringan di sekitarnya. Salah satu risiko angkat beban ternyata juga bisa memicu kondisi ini.

Menurut Ajita Prabhu, MD, dokter bedah umum Cleveland Clinic, penyebab hernia bukan sekadar mengangkat beban. Kombinasi faktor lain, seperti kelemahan dinding perut dekat pusar dan selakangan sejak lahir juga bisa meningkatkan risikonya. Jika anda merasakan benjolan pada perut setelah latihan angkat beban, segera konsultasi ke dokter.

Pembuluh arteri jantung robek

Dalam kasus parah, risiko angkat beban juga bisa membuat pembuluh darah arteri jantung robek yang dalam ranah medis dikenal sebagai diseksi arteri koroner spontan. Faktor risiko yang bisa memicu kondisi ini salah satunya adalah aktivitas fisik ekstrem dengan intensitas tinggi, termasuk latihan angkat beban secara berlebihan.

Orang sehat tanpa memiliki riwayat penyakit jantung bisa mengalami kondisi ini. Beberapa gejala yang mungkin terjadi, seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, peningkatan detak jantung, berkeringat, kelemasan tanpa sebab, dan mual serta merasa pusing.

Populer video

Berita lainnya