Haruskah Lakukan Peregangan Sebelum atau Setelah Berolahraga?

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Foto: Istimewa

Celebrithink.com – Melakukan peregangan menjadi bagian penting dari berolahraga. Meski hanya berolahraga sekali atau dua kali dalam seminggu, peregangan harus menjadi bagian dari olahraga anda. Sebab, hal ini dapat membantu menjaga otot anda tetap fleksibel, dan meningkatkan rentang gerakan, sehingga mengurangi risiko cedera, kram otot, atau nyeri sendi.

Mungkin sudah banyak dari kita yang tahu tentang pentingnya peregangan. Tapi bisa jadi hanya sedikit yang melakukannya dengan benar. Melakukan peregangan tidak semudah kedengarannya. Anda harus berhati-hati agar mendapatkan hasil maksimal. Dilansir dari laman Times of India, pada dasarnya peregangan dibagi menjadi dua, Peregangan Dinamis dan Statis. Keduanya membantu anda dengan cara yang berbeda, ketika dilakukan pada titik yang berbeda dari olahraga anda.

Waktu yang tepat untuk melakukan peregangan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melakukan peregangan statis sebelum olahraga dapat membatasi kinerja fisik. Ini bukan berarti anda tidak boleh melakukan peregangan statis, tetapi cukup atur waktunya. Ketimbang dilakukan pada sesi pemansan, lebih baik disimpan untuk fase pendinginan.

Sebab, peregangan statis bekerja paling baik pada otot saat dihangatkan dengan benar dan lebih fleksibel. Peregangan tidak akan mengurangi peradangan dalam tubuh yang disebabkan kerusakan mikroskopis, tetapi dapat membantu meningkatkan aliran darah ke berbagai bagian tubuh. Ini dapat membantu mengedarkan nutrisi dan oksigen ke berbagai bagian tubuh, dan membantu memulihkan otot lebih cepat.

Sebaliknya, memulai latihan dengan peregangan dinamis adalah pilihan yang jauh lebih baik. Jenis peregangan ini membantu meningkatkan rentang gerakan dan mengurangi cedera, dengan mempersiapkan otot untuk sesi latihan yang intens. Peregangan dinamis melibatkan berbagai gerakan aktif yang menyerupai aktivitas sehari-hari, meningkatkan suhu tubuh, dan mempersiapkan tubuh untuk gerakan cepat.

Peregangan statis vs dinamis?

Dalam peregangan statis, anda harus meregangkan kelompok otot dengan berpose dalam waktu lama dan tidak harus menggerakkan seluruh tubuh. Peregangan semacam ini tidak melibatkan otot. Hal itu membuat mereka rileks sehingga dianggap sebagai jenis peregangan pasif. Peregangan bahu, tekukan samping adalah contoh peregangan statis.

Sementara peregangan dinamis adalah bentuk peregangan aktif yang mengharuskan anda bergerak terus menerus. Ini adalah gerakan seluruh tubuh dan membutuhkan lebih banyak koordinasi. Berjalan dengan lutut tinggi adalah contoh peregangan dinamis.

Populer video

Berita lainnya