Celebrithink.com – Perayaan tahun baru Cina, atau yang biasa disebut Imlek, sudah di depan mata. Hanya saja, sepertinya perayaan tahun ini akan berbeda mengingat pandemi yang belum juga reda. Apalagi pemerintah telah mengimbau, agar masyarakat merayakan tahun baru Imlek 2572 secara sederhana dan virtual.
Di tahun-tahun sebelumnya, kemeriahan menyambut tahun baru Imlek sudah terasa jauh sebelum hari H. Mulai dari dekorasi yang didominasi warna merah, hingga pertunjukkan barongsai umunya ditemui di pusat-pusat keramaian. Tak ketinggalan, sajian khas Imlek pun seringkali menjadi buruan.
Berbicara soal sajian khas Imlek, ada beberapa menu yang wajib tersaji di saat perayaan Imlek. Pasalnya sajian tersebut dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan. Apa saja ya?
Misoa
Misoa adalah jenis olahan mie yang dibuat dengan sangat panjang dan berhelai-helai. Biasanya menurut kebudayaanTiongkok, mie ini identik sekali dengan umur panjang. Itu juga menjadi alasan mengapa misoa kerap dijumpai pada perayaan ulang tahun atau pun momen istimewa warga Tionghoa seperti Imlek dan lain-lain.
Kue Keranjang
Penganan ini disebut juga Nian Gao yang mendapat nama dari wadah cetaknya. Kue keranjang merupakan salah satu sajian khas atau wajib perayaan tahun baru Imlek, karena dipercaya melambangkan hal yang tinggi dan baru di tahun yang akan datang. Karenanya, kue ini disajikan dengan ditata bertumpuk di atas baki atau keranjang.
Ikan
Menyantap ikan saat perayaan Imlek, diyakini bisa mendatangkan keberuntungan di tahun yang baru. Ikan utuh melambangkan awal dan akhir yang baik di tahun yang akan datang. Selain itu, dalam budaya Tionghoa, ikan merupakan simbol tolak bala. Lalu ada Liyu (ikan kap lumpur) terdengar mirip dengan li atau hadiah. Dengan memakannya, kita sekaligus memohon rezeki di tahun yang baru. Kemudian Nianyu atau ikan lele berhomofon. Dengan nian yu yang berarti surplus tahunan.
Yu sheng
Yu sheng terdiri dari kombinasi sayuran dan ikan segar yang sudah dimarinasi dengan saus campuran minyak goreng, minyak wijen dan merica. Cara memakan hidangan ini harus diaduk terlebih dahulu bersama-sama, dan diangkat tinggi-tinggi sambil mengucap doa dengan suara keras. Kegiatan ini dianggap sebagai simbol harapan dan doa yang dipanjatkan akan terkabul.
Jeruk mandarin
Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut dengan ‘chi zhe’. Chi artinya rezeki dan zhe artinya buah. Jadi, jika digabungkan, jeruk artinya menjadi buah pembawa rezeki. Warna oranyenya yang cerah pun memiliki makna tersendiri. Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, warna ini dianggap sebagai lambang emas. Secara tidak langsung, emas artinya rezeki yang berupa uang. Oleh karena itu, jeruk dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kekayaan.