Adik Ipar Tewas di Tahanan, Edo Kondologit Ngamuk

Share on facebook
Share on twitter
Share on telegram
Share on whatsapp
Foto: Istimewa

Musisi Edo Kondologit ngamuk usai mengetahui adik iparnya, GKR meninggal usai di tembak polisi dua kali karna diduga akan melarikan diri. Alasan tersebut tak diterima Edo lantaran adik iparnya itu tengah berada di kantor polisi.

“Mereka beralasan melarikan diri, itu melarikan diri bagaimana? Itu dia masih dalam tahanan Polres ko, mereka seharusnya gak bisa bertindak seenaknya seperti itu. Jadi parah gitu, dan buat kita semua jadi geram. Kami berharap polisi yang mengayomi malah jadi penganiaya dan pembunuh, nah ini kan nggak bener,” ucapnya saat dihubungi lewat sambungan telepon, Senin (31/8).

Tidak hanya ditembak, Edo megatakan kalau adik iparnya dibiarkan dipukuli oleh tahanan lain dan masih banyak hal yang membuatnya geram atas masalah tersebut.

“Ditembak kaki kiri kanan, mukanya hancur digebukin, dibiarkan sama tahanan lain digebukin di Polres. Lalu jenazahnya dibiarkan terbaring dengan luka, dibiarkan terbarin di lantai depan Polres, ini kan perbuatan yang tidak manusiawi,” jelasnya.

Pria berinisial GKR sendiri ditangkap polisi lantaran diduga telah melakukan pencurian, pembunuhan dan pemerkosaan terhadap seorang nenek di Pulau Doom, Sorong.

Pihak kepolisian menjelaskan kalau luka tembak yang dialami GKR karna mencoba melawan saat hendak dibawa ke Polres, hingga akhirnya polisi menembak kaki GKR. Setelah itu polisi melakukan interogasi dan menahannya, hingga akhirnya pada Kamis, polisi yang piket melihat kondisinya yang lemas lalu saat dibawa ke rumah sakit dinyatakan meninggal.

Populer video

Berita lainnya