Celebrithink.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun ini hadir perdana di JAFF Market 2025. JAFF Market adalah pasar film pertama dan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan untuk mempertemukan para pelaku industri perfilman, baik lokal maupun internasional.
Kota Jakarta, dalam misinya menuju ‘The City of Cinema’ aktif menciptakan peluang kolaborasi untuk meningkatkan antusiasme sineas nasional dan internasional untuk menjadikan Jakarta sebagai kota pilihan produksi filmnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menyampaikan, melalui forum ini Pemprov DKI Jakarta ingin menyerap aspirasi para pelaku industri perfilman, memperkuat jejaring
profesional, dan sekaligus belajar dari negara-negara lain untuk menciptakan kebijakan yang relevan dengan kebutuhan nyata para pembuat film. Langkah ini sekaligus menjadi bukti komitmen Jakarta dalam memperkuat fondasi ‘The City of Cinema’ sebagai bagian dari transformasi menuju kota global yang kreatif dan kompetitif.
Menurut Rano Karno, kota Jakarta telah konsisten membangun ruang-ruang yang ramah bagi penikmat film. Perjalanan sejarah budaya perfilman Jakarta sudah menempuh jalan yang panjang dan matang, dimulai dari pendirian bioskop pertama Indonesia di Tanah Abang, berkembang melalui kemunculan film-film berlatar kota Jakarta, hingga menjadi basis bagi lembaga penting seperti PT Produksi Film Negara (PFN), Taman Ismail Marzuki (TIM), hingga Pusat Perfilman Usmar Ismail. Dominasi Jakarta sebagai pusat industri film juga kini semakin dikuatkan oleh fakta bahwa 80% dari 141 rumah produksi nasional berlokasi di wilayah Jakarta.
Besarnya potensi pasar domestik juga menjadi pendukung kuat dari fasilitas yang tersedia, lebih dari 30 juta penduduk Jabodetabek menjadi basis audiens film yang sangat besar dan potensial. Adapun data nasional menyebutkan ada 122 juta jumlah penonton bioskop pada 2024, yang menjadi angka tertinggi sepanjang masa. Dari jumlah tersebut, lebih dari 65% atau sekitar 80 juta penonton menyaksikan film lokal. Hal ini menunjukkan dominasi kualitas film lokal di pasar domestik.
Kesempatan ini dimanfaatkan Pemprov DKI Jakarta untuk berkolaborasi dan membuka dialog
strategis dengan berbagai pemangku kepentingan industri film. Ketua Umum Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) Edwin Nazir, memandang inisiatif ‘The City of Cinema’ sebagai peluang besar bagi Jakarta untuk menjadi pusat pasar dan talenta perfilman. “Jakarta memiliki potensi besar dalam penyediaan fasilitas proses produksi. Tapi sebagai produser, kami masih menghadapi banyak kendala perizinan dan birokrasi. Kami apresiasi inisiatif pemerintah Kota Jakarta dalam mempersiapkan Komisi Film Jakarta, harapannya entitas ini menjadi pusat layanan terpadu dan dapat mendukung para pembuat film dan komunitas dalam berkarya,” tuturnya.
Sebagai informasi, Komisi Film Jakarta sudah dipersiapkan selama setahun kebelakang. Sebagai langkah awal, Jakarta Experience Board (JXB), salah satu BUMD Jakarta, menjadi inisiator peluncuran website filminginjakarta.co.id untuk mempromosikan lebih dari seribu lokasi syuting menarik di Jakarta. Website ini akan menjadi bukti konkret komitmen Pemprov Jakarta dalam mempermudah segala proses produksi, sekaligus memberikan informasi lengkap mengenai insentif diskon yang tersedia