Kehadiran AI DeepSeek dari China Bikin Industri AI Ketar-ketir

by instagram

Celebrithink.com – Industri kecerdasan buatan (AI) tengah diguncang oleh inovasi terbaru asal China, yaitu AI DeepSeek. Dirilis pada Desember 2024, produk ini segera menjadi pusat perhatian dunia berkat keunggulan biaya rendahnya yang revolusioner. Tak hanya sukses menarik perhatian pengguna, AI ini juga memunculkan ketakutan di kalangan perusahaan besar di AS dan Eropa.

Apa yang Membuat AI DeepSeek Istimewa?

DeepSeek mengklaim mampu menyaingi model besar seperti ChatGPT, Gemini, hingga Copilot, dengan biaya pengembangan yang jauh lebih rendah. Bahkan, untuk melatih model terbarunya, DeepSeek V3, perusahaan hanya mengeluarkan sekitar 6 juta dolar AS—jumlah yang sangat kecil dibandingkan miliaran dolar AS yang biasa dibutuhkan oleh pesaingnya.

Keunggulan ini didukung oleh penggunaan kode sumber terbuka dan chip AI Nvidia H800 berkapasitas rendah, yang tetap menghasilkan performa memuaskan. Namun, para ahli masih mempertanyakan klaim ini, terutama terkait keandalannya dalam menghadapi tantangan kompleks industri AI global.

Tantangan yang Menghadang

Walaupun menjanjikan, perjalanan DeepSeek tak sepenuhnya mulus. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan pasokan chip canggih akibat pembatasan ekspor dari AS. Namun, startup di China berhasil mengatasinya dengan berbagi teknologi dan menemukan cara baru untuk meningkatkan efisiensi daya komputasi.

Keberhasilan ini membuka peluang baru, tetapi tetap ada keraguan dari kalangan investor. Analis Citi, misalnya, menyebut bahwa dominasi perusahaan AS tetap kuat karena akses mereka ke teknologi chip yang lebih canggih.

Dampak DeepSeek pada Pasar Global

Peluncuran DeepSeek R1 awal 2025 disebut sebagai “momen Sputnik” dalam industri AI oleh investor Silicon Valley, Marc Andreessen. Hal ini merujuk pada kemampuan model ini untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti pengodean, matematika, dan penalaran bahasa alami dengan efisiensi yang setara model AS.

Namun, popularitas ini membawa efek domino. Saham perusahaan besar seperti Nvidia, Microsoft, dan Google mengalami penurunan drastis. Dunia bisnis kini tengah mempertimbangkan kembali strategi investasi untuk menghadapi kompetisi dari produk berbiaya rendah seperti DeepSeek.

Pendiri di Balik DeepSeek

Liang Wenfeng, sosok pendiri DeepSeek, menjadi perhatian. Ia mendirikan perusahaan ini di Hangzhou pada 2023 dengan dukungan dana besar dan strategi unik. Dengan menggabungkan chip canggih dan chip kelas bawah, Liang berhasil menciptakan model yang hemat biaya namun tetap berkualitas.

Liang juga terlibat aktif dalam diskusi dengan pemerintah China untuk memperkuat pengembangan teknologi lokal. Hal ini menunjukkan bahwa DeepSeek bukan hanya produk teknologi, tetapi juga simbol ambisi besar China dalam industri AI.

AI DeepSeek bukan sekadar inovasi biasa. Dengan biaya rendah dan efisiensi tinggi, produk ini menjadi ancaman nyata bagi dominasi perusahaan besar di AS dan Eropa. Namun, jalan menuju sukses masih panjang, dengan tantangan teknologi dan geopolitik yang harus dihadapi.

DeepSeek membuktikan bahwa inovasi tidak selalu harus mahal. Siapa sangka, produk yang berasal dari keterbatasan justru mampu mengguncang industri global?

Populer video

Berita lainnya

Diskon Listrik 50% dan Stimulus Ekonomi 2025

Diskon Listrik 50% dan Stimulus Ekonomi 2025

Mengenal Phasmopobia, Takut Berlebihan pada Hantu dan Dampaknya

Mengenal Phasmopobia, Takut Berlebihan pada Hantu dan Dampaknya

Menpora Dito Ariotedjo Dukung Langsung Atlet Paralimpiade Paris 2024

Menpora Dito Ariotedjo Dukung Langsung Atlet Paralimpiade Paris 2024

Manfaat Rebusan Daun Cabai Untuk Kesehatan

Manfaat Rebusan Daun Cabai Untuk Kesehatan

5 Cara Simpan Beras Tanpa Kutu, Tips Ampuh Agar Beras Tetap Segar dan Bersih

5 Cara Simpan Beras Tanpa Kutu, Tips Ampuh Agar Beras

Kilau Natal: 8 Ide Hadiah Perhiasan Mewah

Kilau Natal: 8 Ide Hadiah Perhiasan Mewah

Kenali Tanda-Tanda Anda Sudah Terjebak Toxic Productivity

Kenali Tanda-Tanda Anda Sudah Terjebak Toxic Productivity

Timnas Indonesia Siap Berlaga di Piala AFF U-19 di Surabaya

Timnas Indonesia Siap Berlaga di Piala AFF U-19 di Surabaya

Arafah Rianti dan Masalah Partisipasi di Lingkungan Komplek

Arafah Rianti dan Masalah Partisipasi di Lingkungan Komplek

Swansea City Menang 3-1 atas Gillingham di Putaran Pertama Carabao Cup 2024/2025

Swansea City Menang 3-1 atas Gillingham di Putaran Pertama Carabao

Diskon Listrik 50% dan Stimulus Ekonomi 2025

Diskon Listrik 50% dan Stimulus Ekonomi 2025

Mengenal Phasmopobia, Takut Berlebihan pada Hantu dan Dampaknya

Mengenal Phasmopobia, Takut Berlebihan pada Hantu dan Dampaknya

Menpora Dito Ariotedjo Dukung Langsung Atlet Paralimpiade Paris 2024

Menpora Dito Ariotedjo Dukung Langsung Atlet Paralimpiade Paris 2024

Manfaat Rebusan Daun Cabai Untuk Kesehatan

Manfaat Rebusan Daun Cabai Untuk Kesehatan

5 Cara Simpan Beras Tanpa Kutu, Tips Ampuh Agar Beras Tetap Segar dan Bersih

5 Cara Simpan Beras Tanpa Kutu, Tips Ampuh Agar Beras

Kilau Natal: 8 Ide Hadiah Perhiasan Mewah

Kilau Natal: 8 Ide Hadiah Perhiasan Mewah

Kenali Tanda-Tanda Anda Sudah Terjebak Toxic Productivity

Kenali Tanda-Tanda Anda Sudah Terjebak Toxic Productivity

Timnas Indonesia Siap Berlaga di Piala AFF U-19 di Surabaya

Timnas Indonesia Siap Berlaga di Piala AFF U-19 di Surabaya

Arafah Rianti dan Masalah Partisipasi di Lingkungan Komplek

Arafah Rianti dan Masalah Partisipasi di Lingkungan Komplek

Swansea City Menang 3-1 atas Gillingham di Putaran Pertama Carabao Cup 2024/2025

Swansea City Menang 3-1 atas Gillingham di Putaran Pertama Carabao

Diskon Listrik 50% dan Stimulus Ekonomi 2025

Diskon Listrik 50% dan Stimulus Ekonomi 2025

Mengenal Phasmopobia, Takut Berlebihan pada Hantu dan Dampaknya

Mengenal Phasmopobia, Takut Berlebihan pada Hantu dan Dampaknya