Soimah Pancawati, artis dan sinden ternama, membagikan pengalaman mistisnya saat mengawali karier sebagai sinden. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengalami guna-guna dari sesama sinden senior. Pengalaman ini ia ceritakan saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Raditya Dika. Soimah mengaku merasa takut dan panik akibat kejadian tersebut.
Menurut Soimah, salah satu sinden senior di daerahnya tidak menyukai kehadiran pendatang baru yang mulai menyaingi popularitasnya. Ia menceritakan bahwa situasi aneh terjadi ketika ia tampil bersama sinden tersebut dalam sebuah pertunjukan wayang kulit.
“Sinden itu memang terkenal tidak suka dengan sinden-sinden baru. Saat itu, kami tampil bersama di sebuah acara. Sejak awal, saya sudah merasa suasananya tidak nyaman,” ungkap Soimah pada Selasa, 17 Desember 2024.
Soimah menambahkan, sinden biasanya mempersiapkan segala kebutuhan sendiri, seperti makanan, minuman, dan bedak untuk riasan. Namun, ada hal yang membuatnya curiga.
“Saya sebenarnya menjaga jarak dengan dia, karena sudah dengar cerita-cerita sebelumnya. Tapi waktu itu, dia meminta minuman dari saya, padahal di depannya ada minuman yang sama. Saya tetap memberikannya, dan dia minum lalu meletakkannya lagi,” ujar Soimah.
Kecurigaan Soimah semakin besar ketika sinden tersebut meminjam bedaknya. Ia mengaku merasa takut terkait kemungkinan adanya guna-guna, namun rasa penasarannya tetap membuatnya memenuhi permintaan tersebut.
Saat mulai bernyanyi, Soimah mengalami hal aneh. Suara gamelan terdengar sangat jauh, dan suaranya menjadi fals. Ia merasa seperti berada di tengah laut, kehilangan kendali atas pendengarannya. Untungnya, dalang yang memimpin acara segera menyadari situasi itu.
“Dalang langsung memanggil saya dan menghentikan pertunjukan. Ia tahu kalau saya sedang diguna-guna,” tutup Soimah.
Pengalaman ini menjadi salah satu cerita mistis yang tidak terlupakan dalam perjalanan karier Soimah sebagai sinden. Kisah tersebut sekaligus menjadi pengingat akan tantangan di dunia seni tradisional yang sering kali diwarnai persaingan tidak sehat.
