Perkataan orang tua memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Kalimat yang tidak tepat justru bisa menjadi hambatan dalam mencapai kesuksesan di masa depan. Berikut adalah 10 kalimat yang sebaiknya dihindari oleh orang tua:
- “Good Job” atau “Kamu Hebat”
Meski sering digunakan untuk memberi pujian, kalimat ini dapat membuat anak lebih mengandalkan pengakuan eksternal daripada membangun motivasi diri. Sebaiknya, berikan pujian yang lebih spesifik seperti, “Hebat kamu bisa mencari solusi tadi!” - “Berlatih adalah Kunci Kesempurnaan”
Kalimat ini bisa memberi tekanan berlebih. Anak mungkin merasa bahwa kegagalan adalah akibat dari kurang latihan. Lebih baik katakan, “Latihan akan membuatmu lebih baik, dan yang terpenting adalah menikmati prosesnya.” - “Jangan Menangis”
Meminta anak untuk berhenti menangis tidak menyelesaikan masalah emosionalnya. Sebaiknya, ajak anak untuk mengungkapkan perasaannya, seperti, “Aku mengerti kamu sedih, apa yang bisa kita lakukan supaya kamu merasa lebih baik?” - “Cepat!”
Menyerukan “cepat” justru dapat menambah stres dan mengganggu fokus anak. Lebih baik gunakan kalimat yang memberi dorongan positif seperti, “Ayo, kita bisa selesai tepat waktu.” - “Ayah/Ibu Sedang Diet”
Mengungkapkan diet atau masalah tubuh di depan anak bisa berdampak pada citra tubuh mereka. Hindari kata-kata yang bisa menimbulkan kekhawatiran terkait penampilan. - “Ayah/Ibu Tidak Mampu Membelinya”
Mengatakan bahwa keluarga tidak mampu membeli sesuatu bisa menanamkan perasaan kekurangan. Sebaiknya jelaskan secara bijak tentang prioritas keuangan. - “Jangan Bicara dengan Orang Asing”
Mengajarkan anak untuk menghindari orang asing bisa menanamkan rasa takut yang tidak perlu. Sebaiknya, ajari anak cara membedakan situasi yang aman, seperti, “Jika ada orang yang tidak dikenal menawarkan sesuatu, kamu harus berlari ke tempat yang aman dan minta bantuan orang dewasa.” - “Hati-hati”
Ucapan ini, meskipun dimaksudkan untuk melindungi, bisa membuat anak lebih cemas dan kurang fokus. Alih-alih, perhatikan dan awasi gerakannya tanpa perlu memberi peringatan yang membuatnya khawatir. - “Tidak Boleh Jajan Kalau Makanan Tidak Habis”
Mengaitkan camilan dengan kewajiban menghabiskan makanan bisa menciptakan hubungan yang tidak sehat dengan makanan. Sebaiknya, buatlah aturan yang lebih bijak seperti, “Makan makanan utama dulu, lalu kita bisa nikmati camilan.” - “Sini Ayah/Ibu Bantu”
Terlalu cepat membantu anak tanpa memberi kesempatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dapat mengurangi rasa percaya dirinya. Alih-alih langsung turun tangan, coba ajukan pertanyaan yang memandu mereka untuk berpikir, seperti, “Bagaimana menurutmu cara terbaik untuk menyelesaikan ini?”
Setiap kata yang diucapkan orang tua memiliki dampak jangka panjang bagi perkembangan anak. Oleh karena itu, pilihlah kata-kata dengan bijak agar anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan sukses. Mulailah dengan mengubah kebiasaan berkomunikasi yang lebih mendukung tumbuh kembang mereka.