Dalam penerbangan, ada sejumlah aturan ketat yang membatasi barang bawaan penumpang, termasuk jenis makanan tertentu. Aturan ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan selama perjalanan udara. Tidak seperti bepergian dengan mobil atau bus, penerbangan memiliki standar keamanan yang jauh lebih tinggi. Berikut adalah lima makanan yang dilarang masuk ke kabin pesawat dan alasannya:
- Makanan Kaleng
Menurut peraturan Transportation Security Administration (TSA) nomor 3-1-1, makanan kaleng dilarang dibawa ke kabin karena dianggap termasuk kategori cairan. Bahkan jika isinya tidak sepenuhnya cair, aturan tetap berlaku. Penumpang hanya diperbolehkan membawa makanan kaleng ke bagasi kabin jika ukurannya tidak melebihi 100 ml dan dikemas dengan aman. Alternatif lainnya adalah menyimpan makanan kaleng di bagasi tercatat. - Minuman Beralkohol Tinggi
Minuman dengan kandungan alkohol lebih dari 70 persen, seperti Everclear, grain alcohol, whisky, vodka, dan absinthe, tidak diizinkan di kabin. Minuman ini dianggap berbahaya karena potensi mudah terbakar. Sebagai catatan, alkohol dengan kandungan di bawah batas tersebut dapat dibawa jika memenuhi persyaratan ukuran dan kemasan. - Madu, Cuka, dan Minyak
Meskipun tampak tidak berbahaya, bahan makanan seperti madu, cuka, dan minyak tidak diperbolehkan masuk ke kabin. Penumpang tetap bisa membawa bahan ini jika dikemas dalam wadah kecil, sesuai batas maksimum 100 ml, dan dimasukkan ke dalam bagasi tercatat. - Selai, Krim, dan Saus
Jenis makanan seperti selai, krim, dan saus juga dilarang di kabin karena dianggap cairan oleh TSA. Jika ingin membawa jenis makanan ini, pastikan untuk menggunakan wadah kecil berukuran 100 ml dan simpan di bagasi tercatat. - Daging Segar dan Makanan Laut
Daging segar, ayam, dan makanan laut seperti ikan, udang, serta kepiting tidak diperbolehkan masuk kabin pesawat. Jika perlu membawa makanan jenis ini, gunakan layanan kargo. Pastikan daging atau makanan laut dikemas dengan rapi dan aman agar tetap segar hingga tiba di tujuan.
Dengan memahami aturan ini, penumpang dapat mempersiapkan perjalanan dengan lebih baik. Penumpang mematuhi regulasi demi keselamatan bersama.