Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit melaporkan Calon Gubernur Jakarta, Suswono, ke Polda Metro Jaya. Laporan ini terkait dengan pernyataan Suswono dalam pertemuannya dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) pada Sabtu, 26 Oktober. Pernyataan tersebut dianggap merendahkan Nabi Muhammad SAW, meskipun Suswono telah meminta maaf.
David Darmawan, Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit, merasa sangat kecewa dengan pernyataan Suswono. Sebagai seorang anak Betawi dan muslim, David merasa tersinggung dan menganggap hal tersebut sebagai penghinaan terhadap Nabi besar umat Islam. Meski Suswono sudah menyatakan permintaan maaf, David tetap merasa emosi sebagai seorang muslim. Ia menegaskan bahwa laporan ini tidak ada hubungannya dengan Pilkada yang sedang berlangsung.
David juga mengklarifikasi bahwa pelaporan ini berdasarkan nurani pribadinya, bukan karena kepentingan politik. Ia dan timnya telah berkonsultasi dengan pihak Polda sebelum membuat laporan ini. Meskipun diarahkan untuk melapor ke Bawaslu, David menyatakan bahwa ia akan tetap memperjuangkan laporannya.
Sebelumnya, Suswono telah meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya yang menimbulkan polemik. Ia mengakui bahwa pernyataannya tersebut diucapkan dalam konteks bercanda saat sosialisasi dengan Ormas Bang Japar. Namun, sebagai mantan Menteri Pertanian, Suswono menyadari bahwa pernyataan tersebut kurang bijaksana dan tepat.
Kontroversi bermula ketika Suswono memberikan saran dalam pertemuan itu bahwa pernikahan antara janda kaya dan pria pengangguran dapat meningkatkan kesejahteraan di Jakarta. Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri deklarasi dukungan Ormas Bang Japar di Jakarta Selatan pada 26 Oktober.