Latihan muscle building atau bodybuilding membutuhkan pendekatan yang tepat untuk mencapai hasil optimal. Ade Rai, seorang legenda fitness di Indonesia, telah mengidentifikasi beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam latihan. Berikut adalah 10 kesalahan tersebut:
- Latihan Harus Sampai Lelah
Banyak yang berpikir bahwa latihan harus dilakukan sampai tubuh benar-benar kelelahan. Padahal, latihan yang efektif bukan soal siapa yang bisa berlatih paling lama, tetapi soal bagaimana menciptakan stimulus yang tepat untuk otot. - Harus Sakit (Memaksakan Diri)
Perasaan nyeri setelah latihan sering dianggap sebagai tanda latihan yang baik. Namun, menurut Ade Rai, rasa sakit tidak selalu menunjukkan efektivitas latihan. Terlalu memaksakan diri justru bisa meningkatkan risiko cedera. - Definisi “Latihan Keras” yang Salah
Banyak yang salah memahami konsep “latihan keras”. Latihan keras seharusnya diukur melalui mechanical tension, yaitu ketegangan pada otot selama latihan. Bukan berarti semakin berat, semakin baik. - Terlalu Banyak Repetisi
Beberapa orang terjebak dalam rutinitas repetisi yang berlebihan tanpa meningkatkan beban. Lebih baik fokus pada progressive overload, yaitu meningkatkan beban secara bertahap untuk mendorong perkembangan otot. - Tidak Mencatat Perkembangan
Tanpa catatan latihan, sulit untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan yang telah dicapai. Tracking progress penting untuk memastikan latihan yang dilakukan efektif dan sesuai dengan tujuan. - Kebanyakan Variasi Gerakan
Menggunakan terlalu banyak variasi gerakan bisa membingungkan otot dan menghambat kemajuan. Lebih baik fokus pada gerakan dasar dan menguasainya sebelum menambahkan variasi. - Tidak Paham Form yang Benar
Form atau teknik gerakan sangat penting. Tanpa pemahaman yang baik tentang form, latihan bisa menjadi tidak efektif dan meningkatkan risiko cedera. - Ego Lifting
Ego lifting adalah kecenderungan untuk mengangkat beban yang terlalu berat demi gengsi. Akibatnya, teknik seringkali diabaikan. Lebih baik fokus pada kualitas gerakan daripada kuantitas beban. - Terlalu Strict atau Teoritis
Melakukan gerakan yang terlalu kaku dan terstruktur dapat mengurangi efektivitas latihan. Menurut Ade Rai, gerakan harus terlihat alami dan mengikuti ritme tubuh, bukan seperti robot. - Istirahat Antar Set yang Terlalu Lama atau Cepat
Waktu istirahat antar set juga penting. Terlalu lama bisa mengurangi intensitas latihan, sedangkan terlalu cepat bisa membuat tubuh tidak memiliki waktu cukup untuk pemulihan. Menemukan keseimbangan waktu istirahat yang tepat sangat penting.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini bisa membantu kita mendapatkan hasil yang lebih optimal dan aman dalam perjalanan muscle building. Selalu ingat, kualitas latihan lebih penting daripada kuantitas.