Pada Senin, 30 September, di KBRI Brussels, Belgia, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders resmi mengucapkan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Harapan Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, mengemuka: kehadiran kedua pemain ini diharapkan bisa semakin menguatkan skuad. “Mereka adalah pemain berkualitas, jadi saya akan memanfaatkan kemampuan mereka sebaik mungkin,” ungkap Shin saat konferensi pers di Jakarta pada 5 Oktober.
Mees Hilgers, bek tengah yang menjadi andalan FC Twente, telah membuktikan diri di Liga Belanda dan Liga Europa dengan jam terbang yang signifikan. Di sisi lain, Eliano Reijnders, yang berposisi multifungsi di PEC Zwolle, memiliki kemampuan yang hampir bisa mengisi semua posisi di lapangan, kecuali kiper. Ini menunjukkan betapa fleksibelnya Reijnders, yang bisa menjadi aset berharga dalam strategi tim.
Namun, keputusan untuk mendaftarkan Hilgers dan Reijnders ke Timnas Indonesia tidak tanpa kontroversi. Media asal China sempat mempertanyakan keabsahan proses naturalisasi mereka, mencatat bahwa keduanya tidak melakukan sumpah di Indonesia. Menanggapi hal ini, Sumardji, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), menyarankan agar isu tersebut tidak perlu dianggap serius. “Kami tahu bahwa proses ini tidak melanggar aturan, dan mereka memiliki darah keturunan Indonesia,” ujarnya.
Keputusan untuk mengizinkan Hilgers dan Reijnders tidak melakukan sumpah di tanah air didasarkan pada kesibukan mereka di klub. Dengan jadwal padat yang mengharuskan Timnas Indonesia bertanding melawan China dan Bahrain pada 10 dan 15 Oktober, kedua pemain ini diharapkan bisa segera bergabung dengan tim.
Situasi ini menjadi gambaran nyata bagaimana perkembangan sepak bola Indonesia semakin membuka peluang untuk pemain dengan talenta internasional. Proses naturalisasi bukan hanya soal pengakuan, tetapi juga tentang membangun tim yang kompetitif di level dunia. Penambahan pemain-pemain berkualitas seperti Hilgers dan Reijnders diharapkan mampu memberikan dorongan baru bagi ambisi Timnas Indonesia di pentas internasional.
