Partai Gerindra berencana mengambil langkah hukum terkait situs palsu bernama gerindra.org. Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa situs tersebut bukan situs resmi partai, melainkan laman palsu yang mencemarkan nama baik Gerindra. Situs resmi yang dimiliki Gerindra adalah gerindra.id. Dasco meminta Wakil Ketua Umum bidang Hukum dan Advokasi, Habiburokhman, untuk mengkaji langkah-langkah hukum yang diperlukan.
Saat ini, Gerindra telah berkomunikasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) guna memblokir situs palsu tersebut. Dasco menduga situs gerindra.org bertujuan memprovokasi dan mengadu domba Partai Gerindra dengan presiden terpilih Prabowo Subianto serta wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
“Upaya adu domba ini sangat jelas. Kami akan mengambil langkah serius terkait penyebaran informasi palsu yang merugikan partai,” tegas Dasco. Meski demikian, Gerindra hanya fokus pada langkah hukum terhadap situs palsu. Partai tidak ingin terlibat dalam urusan akun Kaskus bernama Fufufafa, yang sering melontarkan komentar bernada hinaan terhadap Prabowo.
“Apa hubungannya dengan kami? Kami hanya fokus pada masalah situs Gerindra, bukan soal akun itu,” tambah Dasco.
Akun Kaskus Fufufafa menjadi sorotan publik setelah sering menghina presiden terpilih Prabowo Subianto selama bertahun-tahun. Warganet berspekulasi bahwa akun tersebut dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka, namun Gibran membantah. “Saya tidak tahu apa-apa soal akun itu, tanya saja pemiliknya,” jawab Gibran ketika ditanya di Solo, Jawa Tengah.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, juga menegaskan bahwa akun Kaskus Fufufafa bukan milik Gibran. “Akun itu bukan milik Gibran,” jelas Budi saat diwawancarai di DPR RI, Jakarta. Namun, Budi tidak mengungkapkan siapa pemilik akun tersebut karena mengaku belum mengetahui identitasnya. “Kita belum tahu, tunggu saja waktunya,” pungkas Budi.
Langkah tegas yang diambil Gerindra terhadap situs palsu gerindra.org merupakan upaya untuk melindungi reputasi partai dan mencegah potensi konflik. Meskipun kasus akun Kaskus Fufufafa tetap menjadi pembicaraan hangat di masyarakat, Gerindra memilih fokus pada situs palsu yang membawa nama partai.
