Sasak Sade, Salah Satu Desa Adat Lombok yang Berwarna-warni

pic by: wikipedia.id

Sambutan yang dramatis dan musikal di Desa Sasak Sade di Lombok. Begitu pintu bus dibuka, kami dapat mendengar alunan musik dari desa tersebut. Kami disambut dengan ansambel musik tradisional. Syal warna-warni juga digantungkan di leher kami saat kami masuk. Penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, kami berkumpul di sekitar tanah lapang dan menunggu.

Tak lama kemudian, dua pria yang mengenakan hiasan kepala yang identik, kemeja putih, dan batik yang melilit pinggul mereka muncul. Mereka berdua juga membawa dua drum besar berwarna-warni dengan rangka kayu yang kemudian kami ketahui disebut Gendang Beleq.

Sejarah Singkat Sasak Sade

Pemandu wisata datang kemudian, memberikan pengantar singkat tentang Desa Sasak Sade. Menurutnya, suku Sasak adalah penduduk asli Lombok. Faktanya, saat ini ada 700 orang yang tinggal di desa tersebut. Desa ini bukan hanya museum untuk wisatawan, tetapi desa sungguhan yang telah dihuni oleh penduduk asli Lombok sejak lama.

Pernikahan dengan cara Sasak itu unik. Anda harus menculik pengantin pilihan Anda! Namun, ini bukan penculikan seperti di film-film. Ada aturan dan adat istiadat yang harus dipatuhi selama proses penculikan. Jika penculikan berhasil, maka akan dilakukan musyawarah antara semua pihak, yang berujung pada upacara pernikahan. Keluarga mempelai wanita menganggap “penculikan” sebagai tanda penghormatan kepada putri mereka.

Tari Petuk

Para pemuda Desa Sasak Sade, yang terletak di Rembitan, Kecamatan Pujut. Mereka menarikan tarian adat sebelum pengambilan gambar ini, tentang sunat. Dua pemuda dengan cat wajah dan pakaian yang sama naik ke panggung dan memulai tarian mereka. Pemandu wisata menyebutkan sebelumnya bahwa ini adalah tarian yang dilakukan sebelum upacara sunat.

Dua pria berpakaian seperti prajurit naik ke panggung berikutnya. Dengan tongkat rotan dan perisai kulit sapi, mereka saling bertarung dengan jenaka. Ternyata, ini hanya peragaan dari apa yang akan terjadi. Dua prajurit bertelanjang dada menggantikan mereka dan pertunjukan menjadi lebih seru. Anda dapat mendengar dari bunyi hantaman rotan ke perisai seberapa kuat pukulan itu.

Tari Amaq Tempengus

Penampilan terakhir jelas yang paling menghibur. Berdasarkan cat wajahnya, dia benar-benar tampak seperti badut istana. Menari mengikuti alunan musik ansambel, dia juga membuat gerakan-gerakan lucu. Dan berkeliling di antara penonton, mengundang gelak tawa dan cekikikan. Ini biasa dilakukan untuk para prajurit yang kembali dari pertempuran.

Tur Desa Sasak Sade

Anda akan menyusuri jalan-jalan yang sebagian besar terdiri dari toko-toko yang menjual tekstil, suvenir, dan aksesori. Namun, desa ini besar, dan orang bisa tersesat jika Anda pergi terlalu jauh.

Menarik juga melihat bagian dalam rumah adat Sasak. Lantainya terbuat dari tanah liat dan dipoles secara berkala dengan kotoran sapi. Tradisi ini dilakukan untuk mengusir nyamuk. Rumah mereka juga terbuat dari atap rumput kering, rangka kayu, dan dinding bambu.

Tenun sasak sade lombok indonesia

Wanita Sasak diajari menenun sejak mereka masih muda. Konon, seorang gadis tidak bisa menikah jika dia tidak bisa menenun. Kain tenun tradisional mereka, Ikat, lahir dari proses yang padat karya. Seluruh proses pewarnaan dan penenunan bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan produk berkualitas tinggi.

Selain menenun, mereka juga hidup dari bertani. Tentu saja, para lelaki yang bertani. Mereka menyimpan beras dan makanan lainnya di sebuah bangunan yang disebut “lumbung.” Anda juga akan melihat lumbung padi karena letaknya lebih tinggi dari rumah-rumah lainnya.

Populer video

Berita lainnya