Pengembangan Diri Tidak banyak orang yang mengetahui hal ini, namun kekuatan pelatihan musik terbukti mencakup segalanya, dan dapat memberikan banyak manfaat kognitif bagi siapa pun yang memilih untuk melakukannya. Manfaat kognitif dari pelatihan musik dapat membantu anda mengalami banyak perubahan positif besar dalam pikiran dan tubuh anda.
Bagi banyak orang, belajar musik pada dasarnya bermanfaat, dan belajar musik adalah tujuan akhirnya. Namun, keterlibatan aktif dengan musik memiliki manfaat kognitif yang bertahan lama, seperti konsentrasi, memori, disiplin diri, dan kepercayaan diri (Rentfrow & Levitin, 2019). Manfaat kognitif dari pendidikan musik meluas dari anak usia dini hingga usia lanjut. Inilah 5 Manfaat Kognitif Pelatihan Musik:
1. Konsentrasi. Latihan musik formal melibatkan beberapa elemen yang menantang secara kognitif (misalnya, perhatian terkontrol dalam jangka waktu lama, menyimpan bagian-bagian musik dalam memori kerja). Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa peningkatan ketergantungan pada perhatian berkelanjutan dikaitkan dengan peningkatan memori kerja pada orang berusia di atas 60 tahun yang menerima pelatihan piano (enam bulan) dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima pelatihan piano (Lesiuk et al., 2018).
2. Disiplin Diri. Pelatihan musik meningkatkan pengendalian impuls. Pengendalian impuls adalah menolak minuman beralkohol ketiga atau mengonsumsi makanan sehat meskipun makanan tidak sehat itu menggoda. Orang yang memiliki pengendalian diri yang tinggi memiliki hasil yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan (misalnya, akademik, keterampilan mengatasi masalah, dan hubungan yang bermakna dengan orang lain). Bukti menunjukkan bahwa pelatihan musik merupakan intervensi ampuh yang dapat membantu anak-anak menjadi dewasa secara emosional dan intelektual.
3. Empati. Empati memungkinkan orang mengenali keadaan emosi dan mental orang lain dan meresponsnya dengan emosi yang sesuai. Selama mendengarkan dan menampilkan musik, kita merasakan kandungan emosional dan psikologis dalam musik. Mendengarkan musik yang mengandung atribut reflektif, bijaksana, dan lembut dapat meningkatkan empati dan meningkatkan fungsi reflektif (Greenberg et al., 2016).
4. Harga Diri. Mempelajari instrumen merupakan salah satu cara terbaik untuk membangun rasa percaya diri, dan rasa percaya diri yang tinggi dikaitkan dengan citra diri yang positif. Dan ketika harga diri masyarakat meningkat, mereka cenderung menjalani gaya hidup yang lebih sehat (Creech, 2019).
5. Perlindungan Terhadap Penurunan Plastisitas. Syaraf yang Berkaitan dengan Usia adalah fondasi biologis otak yang sedang belajar. Koneksi baru dibuat di otak kita saat kita belajar. Plastisitas saraf inilah yang membuat kita awet muda. Otak ibarat balok tanah liat yang dapat dibentuk sesuai dengan lingkungannya. Dan otak berada dalam kondisi paling plastis selama beberapa tahun pertama kehidupan. Untungnya, sebagian dari plastisitas saraf ada sepanjang hidup kita, bahkan di masa tua kita. Menjadikan musik sebagai aktivitas rekreasi memberikan perlindungan terhadap gangguan kognitif (Schneider dkk. 2018).