Era Baru Newsfluencer: Ketika Jurnalisme Ketemu Kredibilitas dan Gaya Sosial Media

Pic by Vero

Celebrithink.com – Lanskap berita di Indonesia lagi seru-serunya berubah. Nggak cuma media mainstream yang jadi sumber informasi utama, tapi juga muncul generasi baru pembawa berita bernama newsfluencer — kreator independen di media sosial yang membahas isu publik dengan gaya khas mereka.

Fenomena ini bikin cara masyarakat memahami dan berinteraksi dengan berita ikut bergeser. Para newsfluencer hadir di tengah audiens yang haus informasi cepat, relevan, dan mudah dicerna. Mereka nggak menggantikan peran jurnalis, tapi justru memperluas ruang diskusi publik lewat perspektif yang lebih dekat dan relatable.

Dalam studi terbarunya, Vero, konsultan komunikasi regional, mengidentifikasi lima tipe newsfluencer di Asia Tenggara: Watchdogs, Explainers, Connectors, Satirists, dan Simplifiers.

  1. Watchdogs fokus mengkritisi kebijakan dan kekuasaan, menjaga akuntabilitas publik.
  2. Explainers adalah pakar yang mampu menjelaskan isu kompleks jadi mudah dipahami.
  3. Connectors membawa narasi personal dan visual menarik dari balik layar kehidupan publik.
  4. Satirists menggunakan humor dan sindiran tajam untuk mengulik isu sosial dan politik.
  5. Simplifiers menyajikan rangkuman berita harian dalam format cepat dan ringkas.

Empat arketipe pertama — Watchdogs, Explainers, Satirists, dan Simplifiers — jadi yang paling dominan di Indonesia. Mereka mewakili gaya jurnalisme baru yang menggabungkan pemikiran kritis, storytelling ringan, dan empati sosial. Seiring meningkatnya minat publik pada politik, pemerintahan, dan keadilan sosial, kehadiran mereka jadi jembatan antara komentar publik dan kesadaran komunitas.

Menurut Vina Muliana, Co-Founder Creators Association of Southeast Asia (CASA), kehadiran newsfluencer menandai babak baru dunia kreator. “Mereka nggak cuma menyebarkan berita, tapi ikut membentuk diskursus kewarganegaraan digital. Tantangannya sekarang adalah menjaga etika, literasi media, dan independensi.”

Dari sisi industri, kolaborasi antara brand dan newsfluencer juga butuh pendekatan baru. Umaporn Whittaker-Thompson, Chief Commercial Officer Vero, menegaskan bahwa bekerja sama dengan newsfluencer bukan soal promosi biasa. “Brand harus siap terlibat dalam percakapan yang autentik dan bermakna. Kredibilitas adalah mata uang utama di dunia ini.”

Kesimpulannya, newsfluencer bukan ancaman bagi media, tapi justru peluang. Mereka membuka ruang baru bagi jurnalisme yang lebih interaktif, transparan, dan dipercaya publik — perpaduan unik antara kekuatan informasi dan sentuhan personal khas era digital.

Populer video

Berita lainnya