celebrithink.com – Pada Kamis (30/1), Israel membebaskan 110 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas. Pembebasan ini terjadi di tengah proses negosiasi yang rumit, dengan banyak pihak yang terlibat dalam upaya mencapai perdamaian jangka panjang.
Proses Pembebasan Tahanan Palestina
Dinas Penjara Israel mengungkapkan bahwa tahanan yang dibebaskan dipindahkan ke penjara Ofer dan Ketziot sebelum akhirnya dibebaskan. Momen ini menandai langkah penting dalam kesepakatan yang mencakup pembebasan sandera dan tahanan secara bertahap. Semua tahanan yang dibebaskan disambut dengan antusias oleh warga Palestina di Tepi Barat, terutama di Ramallah, yang memadati jalan untuk memberikan sambutan hangat.
Pembebasan Sandera dan Tahanan Lainnya
Pada hari yang sama, delapan sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya juga dibebaskan di Gaza. Sorak-sorai dan kegembiraan mewarnai kedatangan para tahanan di Tepi Barat. Meskipun ada penundaan singkat akibat kekacauan selama pembebasan oleh militan Gaza terhadap sandera Israel, proses tersebut akhirnya berhasil dilanjutkan dengan lancar.
Zakaria Zubeidi, salah satu orang pertama yang turun dari bus, menjadi simbol penting dalam pembebasan ini. Zubeidi dijatuhi hukuman penjara setelah terlibat dalam serangan yang menewaskan warga Israel.
Tahap Kedua Pembebasan Tahanan Palestina
Pembebasan tahanan Palestina dan sandera lainnya masih akan berlanjut pada Sabtu (1/2) dengan pembebasan tiga pria Israel. Tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata ini dijadwalkan berlangsung selama 42 hari dan mencakup pembebasan 33 sandera secara bertahap. Tahap kedua, yang mencakup pembebasan tawanan lainnya, dijadwalkan dimulai pada Senin depan.
Kehidupan Warga Gaza Pasca-Pembebasan
Sementara itu, lebih dari 376.000 warga Palestina yang mengungsi telah kembali ke Gaza utara setelah Israel membuka akses kembali. Namun, kenyataan pahit harus dihadapi, karena banyak tempat yang mereka kembalikan hanya berupa puing-puing. Di tengah kebahagiaan pembebasan, kesulitan hidup bagi banyak orang di Gaza masih sangat terasa.
Keputusan Israel terhadap UNRWA
Seiring dengan pembebasan tahanan, Israel mengumumkan pemutusan hubungan dengan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada 30 Januari. Keputusan ini dipicu oleh tuduhan bahwa beberapa staf UNRWA terlibat dengan Hamas. Meski demikian, PBB menyatakan akan terus bekerja untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina di wilayah tersebut.
Kesimpulan
Pembebasan 110 tahanan Palestina dan langkah-langkah selanjutnya dalam kesepakatan gencatan senjata ini menunjukkan upaya untuk menciptakan perdamaian, meski tantangan besar masih ada. Sementara itu, warga Gaza harus menghadapi kenyataan sulit pasca-pembebasan, dengan banyaknya tempat yang hancur akibat konflik