Celebrithink.com – Indonesia baru saja mencatatkan capaian yang signifikan dalam pengurangan tingkat kemiskinan. Pada September 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa tingkat kemiskinan Indonesia mencapai 8,57% dari total populasi, yang merupakan angka terendah sepanjang sejarah. Capaian ini adalah hasil dari berbagai upaya pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Angka Kemiskinan Menurun Secara Signifikan
Tingkat kemiskinan Indonesia pada September 2024 menunjukkan penurunan yang cukup tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada Maret 2024, angka kemiskinan tercatat 9,03%, sedangkan pada September 2023 berada di angka 9,36%. Hal ini menunjukkan penurunan sekitar 0,46% poin dalam waktu enam bulan, dan bahkan penurunan yang lebih besar jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Dari segi jumlah, penduduk miskin pada September 2024 berkurang menjadi 24,06 juta orang. Penurunan jumlah ini menunjukkan dampak positif dari berbagai kebijakan sosial yang telah dijalankan. Berkurangnya angka kemiskinan ini bisa menjadi indikator bahwa program-program bantuan sosial dan pembangunan infrastruktur telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan
Penurunan angka ini tidak hanya terlihat di wilayah perkotaan tetapi juga di daerah perdesaan. Di perkotaan, persentase penduduk miskin menurun menjadi 6,66%, sedangkan di perdesaan turun menjadi 11,34%. Perubahan ini menunjukkan bahwa kebijakan yang bertujuan untuk meratakan pembangunan mulai membuahkan hasil, meskipun masih ada pekerjaan rumah besar untuk mengurangi kesenjangan sosial yang ada, terutama di wilayah pedesaan.
Ketimpangan Pengeluaran: Gini Ratio Meningkat
Namun, meskipun angka ini menurun, ada tantangan lain yang perlu dihadapi, yaitu ketimpangan pengeluaran. Gini ratio, yang mengukur tingkat ketimpangan, mengalami kenaikan sedikit pada September 2024, menjadi 0,381. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun kemiskinan berkurang, ketimpangan pendapatan antar masyarakat semakin lebar, terutama di daerah perkotaan.
Garis Kemiskinan dan Dampaknya
Garis kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp 595.242 per kapita per bulan, yang berarti untuk memenuhi kebutuhan dasar, setiap orang miskin harus mendapatkan pendapatan lebih dari angka ini. Sebuah rumah tangga miskin dengan rata-rata 4,71 anggota memerlukan sekitar Rp 2,80 juta per bulan untuk keluar dari garis kemiskinan. Ini menunjukkan betapa pentingnya adanya akses terhadap pekerjaan yang lebih baik dan peluang ekonomi yang lebih merata.
Apa yang Dapat Kita Pelajari?
Pencapaian penurunan tingkat miskin ini adalah langkah positif bagi Indonesia. Namun, ketimpangan yang masih ada menandakan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi merata. Oleh karena itu, perlu ada upaya yang lebih besar dalam memperkuat kebijakan yang mendukung pemerataan pendapatan dan pembangunan daerah tertinggal.