Timnas Indonesia menunjukkan performa dominan saat menghadapi Myanmar dalam laga fase grup Piala AFF 2024 yang berlangsung di Stadion Thuwunna, Yangon, Senin (9/12). Meskipun menang tipis, Indonesia unggul dalam hampir semua aspek permainan, dari penguasaan bola hingga serangan.
Pada babak pertama, Timnas Indonesia berusaha menekan lawan dengan high pressing dan umpan-umpan pendek. Namun, Myanmar mampu membalas dengan serangan balik cepat yang cukup berbahaya. Kedua tim saling beradu serangan, meskipun Indonesia memiliki lebih banyak peluang.
Memasuki babak kedua, Indonesia mampu menguasai permainan lebih baik. Mereka lebih nyaman dalam merancang serangan dan mengontrol bola. Setelah tertinggal, Myanmar baru mulai meningkatkan tekanan, namun Indonesia tetap menguasai jalannya pertandingan.
Statistik menunjukkan dominasi Indonesia. Tim Garuda menguasai bola sebesar 58 persen, sementara Myanmar hanya 42 persen. Indonesia juga unggul dalam jumlah tembakan, dengan 10 percobaan, empat di antaranya tepat sasaran. Sementara Myanmar hanya mampu melepaskan tujuh tembakan, tiga di antaranya mengarah ke gawang.
Meski Myanmar memberikan tekanan pada babak pertama, terutama dengan beberapa tembakan yang menguji kiper Cahya Supriadi, Indonesia tetap solid dalam bertahan. Bahkan, Cahya harus mendapat perawatan setelah mengamankan gawangnya dari sepak pojok Myanmar.
Dari sisi umpan, Indonesia unggul jauh. Mereka mencatatkan 377 operan dengan akurasi 80 persen, sedangkan Myanmar hanya melakukan 278 operan dengan akurasi lebih rendah. Selain itu, Indonesia juga lebih banyak mengirimkan umpan ke kotak penalti lawan, dengan catatan 10 percobaan berbanding 6 milik Myanmar.
Tidak hanya dalam serangan, Indonesia juga unggul dalam penguasaan bola di sepertiga akhir. Tim Merah Putih berhasil mencatatkan 19 percobaan umpan di area tersebut, sedangkan Myanmar hanya 11 kali. Jumlah umpan ke daerah lawan Indonesia mencapai 104, sementara Myanmar hanya 77 kali.
Dalam hal pertahanan, Indonesia juga menunjukkan ketangguhan dengan 21 tekel, sedikit lebih banyak dari Myanmar yang melakukan 19 tekel. Sentuhan di dalam kotak penalti kedua tim tercatat sama, dengan masing-masing tim melakukan 10 sentuhan.
Secara keseluruhan, Indonesia tampil dominan dalam banyak aspek permainan. Meskipun Myanmar memberikan perlawanan sengit, kemenangan ini memperlihatkan kualitas permainan Timnas Indonesia yang tak hanya mengandalkan serangan, tetapi juga penguasaan bola dan pertahanan yang solid.