celebrithink.com – Hai, guys! Bulan Ramadan bukan cuma soal puasa, tapi juga tentang tradisi dan budaya yang unik di setiap negara. Salah satunya adalah sholat tarawih. Ternyata, pelaksanaan sholat tarawih di berbagai negara punya ciri khasnya masing-masing, lho! Yuk, kita intip tradisi tarawih di berbagai belahan dunia!
Tarawih di Indonesia, Meriah dan Penuh Kehangatan
Di Indonesia, sholat tarawih selalu identik dengan suasana yang meriah dan penuh kehangatan. Masjid-masjid dipenuhi jamaah dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Setelah sholat tarawih, biasanya ada ceramah singkat atau tadarus Al-Qur’an bersama.
melansir dari situs Kemenag.go.id , “Di Indonesia, bulan Ramadan memiliki kekhasan tersendiri, yaitu dengan adanya tradisi salat tarawih yang dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid atau musala-musala, kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama atau tadarus Al-Qur’an.”
Selain itu, di beberapa daerah di Indonesia, ada tradisi unik yang dilakukan saat tarawih, seperti membawa makanan untuk berbuka bersama di masjid atau mengadakan acara buka bersama setelah tarawih.
Tarawih di Timur Tengah, Khusyuk dan Panjang
Di negara-negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Mesir, dan Palestina, sholat tarawih biasanya dilakukan dengan sangat khusyuk dan dalam durasi yang cukup panjang. Imam biasanya membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan suara yang merdu dan tartil.
Di beberapa negara Timur Tengah, tradisi yang dijalankan adalah membaca ayat Al-Qur’an saat shalat tarawih dengan suara yang lantang dan merdu. Selain itu, di beberapa masjid besar, seperti Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, sholat tarawih bisa berlangsung hingga larut malam.
Tarawih di Negara-negara Barat, Adaptasi dengan Lingkungan
Di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada, umat Islam harus beradaptasi dengan lingkungan yang mayoritas non-Muslim. Sholat tarawih biasanya dilakukan di masjid atau Islamic center dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit dan durasi yang lebih singkat.
Meskipun demikian, semangat untuk menjalankan ibadah tarawih tetap tinggi. Umat Islam di negara-negara Barat juga sering mengadakan acara buka bersama dan kegiatan sosial lainnya untuk mempererat tali silaturahmi.
melansir dari situs Baznas.go.id, Di negara-negara Barat, umat Islam menjalankan salat tarawih dengan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Biasanya shalat tarawih dilakukan dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit dan durasi yang lebih singkat.
Keunikan Tarawih di Berbagai Negara
Selain perbedaan dalam pelaksanaan, setiap negara juga memiliki keunikan tersendiri dalam tradisi tarawih. Misalnya, di Turki, ada tradisi menabuh bedug untuk membangunkan orang sahur setelah tarawih. Di Mesir, jalanan dihiasi dengan lampion warna-warni selama bulan Ramadan.
Negara yang dikenal dengan kemegahan Masjid Hagia Sofia ini memiliki beberapa tradisi unik saat Ramadhan, salah satunya ialah menabuh drum atau genderang untuk membangunkan umat muslim sahur. Bukan genderang biasa, genderang ini berasal dari budaya Kekaisaran Ottoman.
Ramadan Penuh Berkah
Wah, ternyata tradisi tarawih di berbagai negara unik banget ya! Meskipun berbeda-beda, tujuan utamanya tetap sama, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan Ramadan yang penuh berkah.
Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kamu tentang tradisi tarawih di berbagai belahan dunia. Jangan lupa untuk selalu menjaga toleransi dan menghormati perbedaan budaya, ya!