Mungkinkah Anak-Anak Berisiko Mengalami Serangan Jantung?

Pict by: Unsplash

Serangan jantung adalah masalah kesehatan yang lebih sering dikaitkan dengan orang dewasa, terutama mereka yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, atau gaya hidup tidak sehat. Namun, belakangan ini muncul pertanyaan yang lebih mendalam: mungkinkah anak-anak berisiko mengalami serangan jantung? Apakah penyakit jantung yang biasanya terjadi pada orang dewasa bisa juga menyerang anak-anak? Artikel ini akan membahas potensi risiko serangan jantung pada anak-anak, faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tersebut, dan cara pencegahannya.

Apakah Anak-Anak Bisa Mengalami Serangan Jantung?

Meskipun jarang terjadi, serangan jantung pada anak-anak memang memungkinkan. Namun, berbeda dengan serangan jantung pada orang dewasa yang sering disebabkan oleh faktor-faktor terkait gaya hidup seperti merokok, pola makan buruk, dan kurang olahraga, serangan jantung pada anak-anak umumnya terjadi karena penyebab lain yang lebih spesifik, seperti kelainan jantung bawaan atau kondisi medis tertentu.

Pada umumnya, serangan jantung pada anak-anak disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  1. Kelainan Jantung Bawaan
    Beberapa anak dilahirkan dengan kelainan jantung yang dapat memengaruhi aliran darah atau fungsi jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari biasanya, meningkatkan risiko terjadinya komplikasi jantung, termasuk serangan jantung. Kelainan jantung bawaan seperti penyakit jantung kongenital bisa meningkatkan risiko, meskipun tidak selalu langsung menyebabkan serangan jantung pada anak.
  2. Penyakit Arteri Koroner pada Anak
    Penyakit arteri koroner (CAD) adalah kondisi di mana arteri yang menyuplai darah ke jantung menjadi sempit atau tersumbat. Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, tetapi pada anak-anak, kondisi ini dapat berkembang sebagai akibat dari penyakit langka, seperti arteritis (peradangan arteri) atau penyakit metabolik yang memengaruhi pembuluh darah.
  3. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
    Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada anak dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, yang bisa berujung pada masalah jantung jangka panjang, termasuk potensi terjadinya serangan jantung. Meskipun hipertensi lebih umum terjadi pada orang dewasa, kondisi ini juga bisa terjadi pada anak-anak, terutama jika mereka kelebihan berat badan atau memiliki masalah kesehatan seperti penyakit ginjal.
  4. Kolesterol Tinggi
    Kolesterol tinggi bisa menyebabkan penumpukan plak dalam arteri (aterosklerosis), yang dapat menghambat aliran darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung. Walaupun kolesterol tinggi lebih banyak ditemukan pada orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalaminya, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau pola makan yang tinggi lemak jenuh.
  5. Diabetes
    Diabetes tipe 1 atau tipe 2 dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada anak-anak. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada pengaturan gula darah yang berpotensi merusak pembuluh darah, meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan komplikasinya, termasuk serangan jantung.
  6. Kondisi Medis Lainnya
    Beberapa penyakit genetik atau kondisi medis langka dapat meningkatkan risiko anak-anak terkena masalah jantung serius. Misalnya, hiperkoagulabilitas (kondisi di mana darah lebih mudah menggumpal) dapat menyebabkan pembekuan darah yang mengarah pada serangan jantung atau stroke. Selain itu, infeksi serius yang memengaruhi jantung seperti miokarditis (radang jantung) juga bisa menjadi penyebabnya.

Gejala Serangan Jantung pada Anak

Serangan jantung pada anak-anak bisa sangat sulit dideteksi, karena gejalanya sering kali mirip dengan masalah kesehatan lainnya. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang muncul secara tiba-tiba.
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Pusing atau pingsan, terutama setelah aktivitas fisik.
  • Kelelahan yang tidak biasa atau kelelahan ekstrim.
  • Mual atau muntah tanpa alasan yang jelas.
  • Denyut jantung yang tidak teratur atau lebih cepat dari biasanya.

Jika anak mengalami gejala-gejala ini, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis untuk evaluasi lebih lanjut.

Meskipun serangan jantung pada anak-anak jarang terjadi, risiko tersebut tetap ada dan bisa dipicu oleh faktor-faktor tertentu, baik yang genetik maupun gaya hidup. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kesehatan jantung anak sejak dini dengan memastikan mereka menjalani pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Dengan perhatian dan pencegahan yang tepat, kita bisa mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung pada anak-anak.

Populer video

Berita lainnya